Dalam hening malam, kita bercerita, Â
Tentang waktu yang terlewat, penuh luka, Â
Kenangan menjelma, bisikan angin, Â
Membawa kembali, bayang-bayang kelam.
Kita tertawa di antara air mata, Â
Menggenggam harapan, meski tak nyata, Â
Setiap detik terukir, seakan abadi, Â
Namun, di balik senyuman, hati bersedih.
Kenangan membunuh, pelan tapi pasti, Â
Menjadi bayangan yang takkan berhenti, Â
Menyiksa jiwa, merobek rasa, Â
Membawa kita kembali ke masa yang purna.
Kita mengingat saat-saat indah, Â
Tapi tak bisa lari dari pahitnya nyata, Â
Cinta yang hilang, impian yang pudar, Â
Menjadi beban yang tak pernah reda.
Namun, dalam gelap, ada cahaya, Â
Sisa-sisa harapan yang takkan sirna, Â
Kita belajar dari setiap luka, Â
Mengubah kenangan menjadi hikmah berharga.
Kita adalah pelukis masa lalu, Â
Mewarnai duka dengan cinta yang baru, Â
Walau kenangan terkadang membunuh, Â
Kita tetap berdiri, takkan runtuh.
Paji HajjuÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI