Meskipun Pancasila telah menjadi dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia sejak kemerdekaan, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari masih belum optimal. Ada beberapa tantangan dan kritik yang dapat diidentifikasi:
1. Pemahaman yang kurang mendalam: Masih banyak warga negara yang memiliki pemahaman yang dangkal tentang makna dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat menghambat internalisasi dan aktualisasinya dalam perilaku sehari-hari.
2. Kesenjangan antara teori dan praktik: Kadang-kadang terjadi inkonsistensi antara apa yang tercantum dalam teori Pancasila dengan apa yang terjadi dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Misalnya, masih adanya praktik korupsi, intoleransi, dan diskriminasi.
3. Kurangnya keteladanan dari pemimpin: Masyarakat masih sering melihat perilaku para pemimpin yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti nepotisme, penyalahgunaan wewenang, dan pengambilan keputusan yang tidak transparan.
4. Minimnya internalisasi sejak dini: Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak usia dini di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat masih perlu ditingkatkan agar terinternalisasi secara lebih mendalam.
5. Tantangan globalisasi dan modernisasi: Arus globalisasi dan modernisasi terkadang membawa nilai-nilai dan gaya hidup yang kurang sesuai dengan semangat Pancasila, sehingga perlu upaya yang lebih intensif untuk mengakomodasi dan mengintegrasikannya.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh komponen bangsa, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, dan individu warga negara, untuk terus mendorong penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi implementasi nilai-nilai Pancasila harus senantiasa diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, Pancasila dapat berfungsi sebagai pemersatu dan pengarah bagi seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan cita-cita negara dalam menyongsong Indonesia Emas bukan Cemas di 2045 mendatang.
Paji HajjuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H