Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Sejarah dan Filosofi Pancasila

4 Juni 2024   13:08 Diperbarui: 4 Juni 2024   13:08 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan materi oleh Abang Alridho Raihan A. Putranto dalam kajian memperingati hari lahir Pancasila 2024 (dokpri)

Meskipun Pancasila telah menjadi dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia sejak kemerdekaan, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari masih belum optimal. Ada beberapa tantangan dan kritik yang dapat diidentifikasi:

1. Pemahaman yang kurang mendalam: Masih banyak warga negara yang memiliki pemahaman yang dangkal tentang makna dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat menghambat internalisasi dan aktualisasinya dalam perilaku sehari-hari.

2. Kesenjangan antara teori dan praktik: Kadang-kadang terjadi inkonsistensi antara apa yang tercantum dalam teori Pancasila dengan apa yang terjadi dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Misalnya, masih adanya praktik korupsi, intoleransi, dan diskriminasi.

3. Kurangnya keteladanan dari pemimpin: Masyarakat masih sering melihat perilaku para pemimpin yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti nepotisme, penyalahgunaan wewenang, dan pengambilan keputusan yang tidak transparan.

4. Minimnya internalisasi sejak dini: Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak usia dini di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat masih perlu ditingkatkan agar terinternalisasi secara lebih mendalam.

5. Tantangan globalisasi dan modernisasi: Arus globalisasi dan modernisasi terkadang membawa nilai-nilai dan gaya hidup yang kurang sesuai dengan semangat Pancasila, sehingga perlu upaya yang lebih intensif untuk mengakomodasi dan mengintegrasikannya.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh komponen bangsa, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, dan individu warga negara, untuk terus mendorong penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi implementasi nilai-nilai Pancasila harus senantiasa diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, Pancasila dapat berfungsi sebagai pemersatu dan pengarah bagi seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan cita-cita negara dalam menyongsong Indonesia Emas bukan Cemas di 2045 mendatang.

Paji Hajju 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun