Situasi baru ini, pasti akan menimbulkan rasa kurang nyaman. Belum lagi merasa cemas, khawatir, ketakutan, stres hingga depresi saat menghadapi situasi sekarang yang serba tidak pasti. Risau tentang masalah finansial, pekerjaan, masa depan dan kondisi pasca pandemi.
Hal ini bisa mempengaruhi kondisi mental hingga jadi labil, keadaan inilah yang memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Kedua, kebijakan pembatasan sosial sukses meningkatkan aktivitas daring di internet. Sekarang rapat kerja, proses belajar mengajar di sekolah, mengikuti webinar dan sebagainya bergantung pada koneksi internet. Sehingga dampaknya, timbul perilaku kecanduan beraktivitas daring.
Ketiga, meningkatnya pecandu game online. Aktivitas di rumah aja, membuat banyak waktu luang untuk bermain game online.
Selain tiga persoalan besar yang mengganggu kesehatan mental di atas, ada keresahan pasien yang telah sembuh dari virus covid-19. Mereka cemas akan tanggapan dari lingkungan sekitar dan khawatir akan menjadi pemicu bagi orang terdekatnya.
Cara mencegah stres
WHO menyarankan untuk memilah informasi seputar pandemi sesuai kebutuhan. Sebab paparan informasi seputar virus corona yang berlebihan justru bisa membebani pikiran hingga stres.
Stay positive, stay optimist! Terus menyebarkan aura positif dan jangan mudah termakan informasi hoax," ucap dr. Sofi.
Berhubung saya sekarang mendampingi anak belajar daring, saya turunkan ekspektasi dibanding sebelumnya.
Supaya pikiran tetap waras, di sela waktu luang saya sempatkan untuk melakukan kegiatan atau hobi yang saya sukai, sekaligus me time.
Dari ketiga aspek jaga revolusi gaya hidup sehat yang sudah kalian jalankan konsisten sampai sekarang yang mana?
Sumber referensi:
[1] jikm.upnvj.ac.id
[2] startstanding.org
[3] kompas.com