Mohon tunggu...
SYARIFAH KHUSNUL KHOTIMAH
SYARIFAH KHUSNUL KHOTIMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Buku dan Alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengenalan dan Konsep Penginderaan Jauh dalam Buku "Penginderaan Jauh (Dasar Teori dan Terapan)" Karya Bangun Muljo Sukojo

9 April 2024   10:30 Diperbarui: 9 April 2024   10:33 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Interpretasi juga dapat dilakukan secara supervisi dan non supervisi. Secara supervisi yaitu apabila objek dipermukaan bumi itu sudah dikenal oleh pengamat baik secara langsung di lapangan atau didapatkan dari data sekunder/statistik (peta, tabel, laporan dan sebagainya) dan non suvervisi apabila obyek dipermukaan bumi itu tidak/belum dikenal oleh pengamat baik secara langsung di lapangan atau didapatkan dari (peta, tabel, laporan dan sebagainya), jadi hanya didasarkan perkiraan atau asumsi saja. Interpretasi visual berarti pengamat menentukan obyek tersebut dengan melihat langsung tanpa bantuan komputer sehingga disini hasilnya bersifat subyektif dan sangat bergantung pada kepakaran pengamat, sebagai alat bantu digunakan tujuh kunci interpretasi. Interpretasi statistik berarti pengamat menentukan obyek tersebut dengan menginterpretasikan atau menganalisa nilai (maksimum minimum, tengah, simpangan) dan grafik (histogram 3 band, scutter 2 band) statistik obyek tersebut diperoleh dengan bantuan komputer sesuai dengan karakter citra band yang digunakan, sehingga disini hasilnya bersifat obyektif dan tidak bergantung kepada kepakaran pengamat.

  • Proses (Pemilihan, Perbaikan, Klasifikasi, Bentuk Penyajian)

a. Pemilihan

Pemilahan meliputi pekerjan penentuan jenis citra dan daerah studi untuk melakukan pemotongan citra (cropping) yang berfungsi untuk membatasi daerah penelitian dan mengurangi besar file citra. Pada pemilihan citra faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu

  • Tujuan pekerjaan yaitu antara lain ketelitian geometrik yang diekspresikan dengan skala dan ketelitian radiometrik yang diekspresikan dengan jumlah dan jenis obyek dipermukaan bumi yang ditampirikan. Contoh pemetaan sumber daya air, pada tahap studi awal digunakan skala 1:50.000 dan obyek yang ditampilkan meliputi hidrologi (sungai, danau dan sebagainya), landuse (penggunaan lahan: pertanian, permukiman dan sebagainya), tanah ( basah, kering dan sebagainya), iklim (curah hujan, temperatur dsb), slope (lereng 10%, 20% dan sebagainya) vegetasi (tamaman hutan, savana dan sebagainya), geologi (tersier, kuarter dan sebagainya).
  • Waktu yaitu terkait dengan kapan waktu pemotretan citra tersebut dan pada saat itu musim apa didaerah tersebut. Contoh untuk pemetaan sumber daya air paling tidak harus ada tiga kali pemotretan citra yang berbeda waktunya, misalnya musim hujan, pancaroba dan musim kering untuk daerah yang dinamis (perubahannya cepat).
  • Daerah yaitu berkaitan dengan daerah pemetaan ini, bagaimana topografinya (datar, bergelombang, berbukit) dan bagaimana lahannya (homogen atau heterogen), untuk daerah datar dan homogen relatif lebih mudah dipetakan daripada daerah bergelombang dan heterogen.
  • Biaya yaitu dihitung secara optimal mana yang paling menguntungkan, contoh apabila untuk pemetaan sumber daya air skala 1:50.000 dapat digunakan citra yang mempunyai resolusi spasial (30x30) m.

Setelah mempertimbangkan semua aspek tersebut, maka dapat ditetapkan citra yang digunakan. Citra dapat diperoleh melalui LAPAN yaitu dengan akuisisi, langsung seperti Landsat, NOAA, FY, Terra & Aqua Modis dan melalui distributor internasional seperti IKONOS, SPOT, ASTER, Resourcesat, Eros, SPOT-5.

b. Tahapan Perbaikan dan Pengolahan Citra

 Ada 3 tahapan dalam pengolahan citra digital, yaitu:

Pada tahap ini dilakukan pembetulan (rektifikasi) pemulihan (restorasi) citra, supaya diperoleh data yang sesuai dengan aslinya. 3 teknik penajaman citra yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Manipulasi Kontras Citra

Mengubah nilai kecerahan setiap pixel didalam suatu citra secara terpisah. Perentang kontras untuk pemulihan mutu citra, meliputi :

a) Perentangan linier, mengambil nilai minimum dan maksimum citra dan menandai nilai campuran kepada jumlah kelas yang dimaksudkan.

b) Perentangan linier dengan pengencangan, menggunakan nilai data yang terletak diatas dan dibawah nilai minimum dan maksimum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun