Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ide Brilian Tuan dari Kota Besar tentang Kiprah Sosial

8 Mei 2024   06:53 Diperbarui: 8 Mei 2024   07:31 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Setelah itu Anda pindah ke kota besar, kemudian ke luar negeri untuk mengembangkan usaha terus” kata sang tuan menjelaskan.

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

“Menarik, tapi berapa lama waktu yang dibutuhkan supaya aku bisa seperti itu?” tanya peladang mulai tertarik.

“Lima belas tahun paling cepat. Dua puluh tahun paling lambat,” jawab sang tuan. 

“Setelah sukses, lalu apa?”

“Inilah bagian yang paling menarik,

Anda bisa menjual saham perusahaan di bursa dan menghasilkan uang miliaran.”

“Wah, miliaran ya. Lalu apa setelah itu Pak?”

“Lalu, Anda bisa istirahat dan pulang ke kampung. Pindah ke desa kecil di kaki gunung. Mengabdi secara sosial kepada sesama, bermain dengan anak-anak, makan bersama keluarga, mengantar anak ke sekolah,  serta menolong orang lain yang membutuhkan".

Oooooooh begitu. Kalau tujuan akhirnya cuma itu, sekarang saya sudah mendapatkannya. Apa yang saya inginkan, bekerja sambil mengabdi secara sudah saya lakukan.

"Untuk apa menunggu 15-20 tahun lagi, untuk sesuatu yang bernilai. Antar jemput sekolah anak, makan siang dengan keluarga, membantu orang lain, dan membaca buku. Anak-anak saya pun sudah keburu besar. Semua yang Bapak katakan itu, sudah saya jalani dari kemarin-kemarin. Maaf Bapak telat" sahut si peladang sambil meninggalkan tuan dari kota besar yang kebingungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun