Alhamdulillah-lah. Walau tentu, tetap waspada terhadap orang-orang jahat yang "memusuhi taman bacan". Karena di taman bacaan selalu saja ada orang yang iri atau berprasangka buruk. Itu pasti ada dong. Tapi tidak usah digubris.
Belajar dari TBM Lentera Pustaka ini. Siapa pun memang pantas untuk bersyukur. Syukuri, syukuri, dan syukuri apa yang ada, apa yang dimiliki. Sama sekali tidak ada alasan untuk mengeluhkan keadaan. Apalagi membenci atau memusuhi orang lain.Â
Bersyukur saja, lalu bersabar. Itu sudah cukup untuk taman bacaan. Dan di taman bacaan, jangan pernah peduli atau ambil pusing dengan pendapat orang lain. Orang lain itu memang kerjanya "gangguin" karena tidak bisa "bantuin". Taman bacaan hanya berbuat dan ikhtiar lalu berdoa. Itulah tanda syukur.
SYUKUR itu kata kuncinya. Syukuri satu hal dulu. Maka akan datang syukur-syukur yang lain. Jadi buat apa banyak mengeluh tapi jarang bersyukur. Itu manusia tidak literat. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H