Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Publik Harus Tahu, 7 Kendala Prinsip Taman Bacaan di Indonesia dan Solusinya

1 September 2021   11:12 Diperbarui: 1 September 2021   12:47 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3) YABI (YAtim BInaan) dengan 16 anak yatim, 

4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo, 

5) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 

6) KOPERASI LENTERA dengan 26 ibu-ibu sebagai koperasi simpan pinjam untuk mengatasi soal rentenir dan utang berbunga tingg, 

7) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan buku bacaan, 

8) RABU (RAjin menaBUng) semua anak punya celengan, 

9) LITDIG (LITerasi DIGital) seminggu sekali setiap anak, dan 

10) LITFIN (LITerasi FINansial) setiap bulan sekali dari mitra CSR korporasi. Itulah yang sudah dijalani TBM Lentera Pustaka yang sejak awal berdiri sudah memiliki izin resmi bahkan satu-satunya TBM resmi di Kec. Tamansari Kab. Bogor. 

Bahkan sejak dipilih Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM sebagai penyelenggara program "Kampung Literasi Sukaluyu" tahun 2021, TBM Lentera Pustaka pun resmi di bawah Yayasan Lentera Pustaka Indonesia yang memiliki No. Rekening dan NPWP atas nama Lentera Pustaka.

Bagaimana dengan "musuh" TBM?
Ya tentu ada. Karena TBM itu sarana kebaikan. Maka orang yang "tidak baik" sama sekali tidak suka bila TBM itu maju dan bermanfaat buat anak-anak dan masyarakat. Itu lazim terjadi. Tidak terkecuali TBM Lentera Pustaka, ada saja yang membenci, memusuhi bahkan menzolimi. 

Tapi prinsip TBM adalah "the show must go on". TBM harus terus bergerak, terus berproses. Biar waktu yang akan membutuhkan segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun