3) YABI (YAtim BInaan) dengan 16 anak yatim,Â
4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo,Â
5) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel,Â
6) KOPERASI LENTERA dengan 26 ibu-ibu sebagai koperasi simpan pinjam untuk mengatasi soal rentenir dan utang berbunga tingg,Â
7) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan buku bacaan,Â
8) RABU (RAjin menaBUng) semua anak punya celengan,Â
9) LITDIG (LITerasi DIGital) seminggu sekali setiap anak, danÂ
10) LITFIN (LITerasi FINansial) setiap bulan sekali dari mitra CSR korporasi. Itulah yang sudah dijalani TBM Lentera Pustaka yang sejak awal berdiri sudah memiliki izin resmi bahkan satu-satunya TBM resmi di Kec. Tamansari Kab. Bogor.Â
Bahkan sejak dipilih Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM sebagai penyelenggara program "Kampung Literasi Sukaluyu" tahun 2021, TBM Lentera Pustaka pun resmi di bawah Yayasan Lentera Pustaka Indonesia yang memiliki No. Rekening dan NPWP atas nama Lentera Pustaka.
Bagaimana dengan "musuh" TBM?
Ya tentu ada. Karena TBM itu sarana kebaikan. Maka orang yang "tidak baik" sama sekali tidak suka bila TBM itu maju dan bermanfaat buat anak-anak dan masyarakat. Itu lazim terjadi. Tidak terkecuali TBM Lentera Pustaka, ada saja yang membenci, memusuhi bahkan menzolimi.Â
Tapi prinsip TBM adalah "the show must go on". TBM harus terus bergerak, terus berproses. Biar waktu yang akan membutuhkan segalanya.