Tentu, secara lebih efektif dan efisien. Sebut saja, beberapa topik yang selalu mendapat perhatian khusus pada tiap kali pelatihan "writing skills" yang saya alami.Â
Hal-hal seperti tata tulis surat, penggunaan tanda baca dan ejaan, diksi, penyusunan kalimat dan paragraph serta kepatuhan terhadap kaidah bahasa sering kali menjadi objek pertanyaan. Maka di situlah pentingnya meningkatkan "skills" dalam penulisan dinas. Baik dari aspek sistematika penyajian, isi, dan tata bahasa.
Hari ini, upaya penyesuaian terhadap mekanisme dan pedoman penulisan dinas yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar harus ditegakkan. Dan caranya bisa dilakukan melalui kegiatan pelatihan "penulisan dinas". Sebagai bagian untuk pembaruan (reskilling) atau peningkatan (upskilling) kompetensi pegawai dalam penulisan dinas.
Penulisan dinas atau menulis untuk dinas bukanlah soal sederhana. Menulis untuk keperluan dinas harus kompeten. Agar tidak multitafsir dan menghemat waktu. Jangan sampai membuat surat dinas membutuhkan waktu berhari-hari. Akibat kurang kompeten dalam menulis surat.
Karena penulisan dinas yang kompeten adalah cermin kualitas instansi-nya, sekaligus ceriman kompetensi pegawainya. Agar nantinya, jangan ada lagi kesahalan-kesalahan berbahasa dalam penulisan dinas.
Maka upaya mengurangi kesalahan dan ketidak-efektifan penulisan dinas di instansi apapun menjadi penting untuk dilakukan. Sekarang atau tidak sama sekali ... #PenulisanDinas #WritingSkills #TataNaskahDinas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H