Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Tanah Leluhur, Aku Belajar "Siri'Na Pacce"

24 Desember 2019   21:07 Diperbarui: 30 Desember 2019   05:01 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka budaya "pacce" inilah yang menjadi "jalan lurus" timbulnya pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat Bugis Makassar sehari-hari. Antara "siri" dan "pacce", ada relasi yang saling terjalin, saling mengisi, dan tidak dapat dipisahkan yang satu dari lainnya dalam kehidupan.

"Siri'Na Pacce" adalah pangkal tolak sebuah kehormatan hidup manusia, bila mau direnungi.

Sama sekali manusia mencari kehormatan, apalagi gila hormat. Bila kesehariannya, hidup dalam budaya "siri" -- malu terhadap harga diri dan "pacce" -- memegang prinsip hidup.

Logikanya sederhana, mana mungkin ada orang yang dihormati bila perilakunya tidak benar atau tidak baik. Sebaliknya, mana mungkin orang benar dan baik lalu tidak dihormati. Semua itu hukum alam, hukum-Nya.

"Siri'na Pacce" bukan tanpa konsekuensi. Karena budaya "siri'na pacce" dalam masyarakat Bugis Makassar hanya bisa diperoleh bila didukung oleh 4 (empat) sifat manusia, yaitu: 1) getteng -- tegas, 2) lempu - lurus, 3) acca - pintar, dan 4) warani -- berani.

Siri'Na Pacce yang dilengkapi 4 sifat itu, maka paripurnalah. Siapapun yang menganutnya, maka akan menjadi orang terhormat.

Kehormatan, sejatinya memang tidak perlu dicari. Karena ia pasti hadir, akibat harga diri yang dijunjung tinggi dan keteguhan dalam memegang prinsip hidup. Atas dasar kebenaran dan kejujuran.

Karena di zaman now, kehormatan sehebat apapun, terlalu mudah menjadi kehancuran. Bila gagal mengendalikan harga diri dan prinsip hidup. Siri'Na Pacce.

Tidak terasa, malam pun kian larut. Maka obrolanku dengan ayahku pun berangsur redup. Sungguh, budaya tanah leluhur memang perlu dipelajari, lalu dihidupkan kembali. Untuk sebuah tatanan masyarakat yang lebih baik lagi ...

#SiriNaPacce #DesaLimapoccoe #CenranaMaros

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun