- Gimana cara anak-anak yatim dan gak mampu tetap bisa bersekolah?
- Gimana anak-anak bisa dapat akses buku bacaan biar paham?
- Gimana cara agar orang belajar tetap semangat dan antusias?
- Gimana cara orang lain bisa senang dengan kehadiran kita? Bukan malah bingung karena kehadiran kita?
Sekali lagi, buatlah diri kita kelar dengan diri kita sendiri. Setelah itu, kita baru bisa memikirkan dan bertindak buat orang lain? Selagi belum bisa begitu, maka sudah pasti "kita belum kelar dengan diri sendiri".
Mereka yang belum kelar dengan diri sendiri. Sudah barang tentu, hidupnya dalam buaian mimpi dan semakin jauh dari realitas. Seperti orang pacaran bilangnya "sayang" tapi kerjaannya "berantem" melulu. Kalo orang kerja aktivitasnya padat tapi gak ada kontribusinya. Aneh bin ajaib...
Belum kelar dengan dirinya sendiri.
Terbius dalam perasaan nyaman untuk dirinya sendiri tanpa peduli orang lain. Lingkungannya terlihat kuat padahal keropos alias kosong. Sepertinya banyakyang dipikirkan tapi gak ada satupun yang dikerjakan. Mereka gak hidup dalam KENYATAAN tapi hidup dalam HARAPAN. Ibarat "orang mata melotot tapi hampa". Karena belum kelar dengan diri sendiri.
Belum kelar dengan diri sendiri.
Sungguh, bukan soal siapa kamu dan apa kamu? Tapi soal dari mana kamu lalu mau ke mana kamu?
Maka kembalilah... Introspeksilah.