Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa yang Dilakukan UNJ Setelah Rektor Diberhentikan?

26 September 2017   19:49 Diperbarui: 28 September 2017   08:36 5116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terus terang, gak ada tempat di manapun yang gak punya masalah. Tinggal masalah, mampu atau tidak kita mengakomodasi setiap konflik yang terjadi. Kemarin-kemarin, saya lihat UNJ gagal mengakomodasikan konflik yang ada di internal mereka. Mungkin, karena terbuai oleh AROGANSI INTELEKTUAL, kesombongan akademis. Saling ego, saling gak mau mengalah.

Terus terang aja. UNJ itu gak ada masalah aja, sudah punya masalah. Soal kualitas belajar, soal prestasi yang diharapkan, soal riset yang harus dikedepankan, soal citra kampus, soal lingkungan kampus. Dan yang paling penting "creating good news" sehebat-hebatnya....

Ke depan, UNJ harus bangun tradisi akademis dan mampu akomodasi konflik internal. Itu saja sudah cukup...

Sekali lagi, UNJ itu kampus, bukan rumah tangga bukan partai politik. Harus ada "keteladanan dalam menyikapi masalah atau konflik". Jujur, saya sih gak sudi kalo "almamater tercinta" terus-terusan berjibaku dengan soal-soal yang gak produktif. Daya juang, energi dihabiskan untuk "sesuatu" yang malah mencoreng almamater. Hijrahlah dari KEMARIN yang kurang baik ke ESOK yang lebih baik, lebih mencerahkan....

Dan ketahuilah...

Apapun alasannya, KEBENARAN HARUS TETAP DI ATAS HARGA DIRI. #UNJKeren

Syarifudin Yunus - Alumni Bhs. Indonesia 89

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun