Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Saya Harus Menulis?

22 Juni 2016   22:59 Diperbarui: 22 Juni 2016   23:04 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ohh ya, satu hal lagi. Orang yang gemar menulis pasti sedikitnya gemar membaca. Dan orang  yang menulis pasti ngomong atau berbicara atas apa yang dia tulis. Tapi orang yang gemar membaca belum tentu gemar menulis. Dan orang yang jago ngomong atau berbicara belum tentu pernah menuliskannya. Apa artinya? Kalo ada orang ngomong dari apa yang ditulisnya, insya Allah JUJUR. Tapi kalo orang jago gnomon tapi belum ditulisnya “pantas diduga” itu TUKANG BOHONG.

Mengapa saya harus menulis?

Jawabnya HARUS. Karena menulis menjadikan saya tetap sehat dan waras lagi punya energi yang tiada tara. MENULIS itu jelas-jelas bikin fisik sehat, intelektual cerdas, moral baik, sosial senang, estetika menarik, dan spiritual luar biasa.

Jadi, mau cari alasanapa lagi untuk tidak menulis? Fisik, intelektual, moral, sosial, estetika, dan spiritual; semuanya “terobati” hanya dengan MENULIS. Ciamikk banget.

Hebatnya lagi, mengapa saya harus menulis?

Karena MENULIS itu tetap GRATIS, tidak perlu bayar untuk menulis dari sekarang hingga kapanpun. Maka, bersikap bijaklah pada diri sendiri untuk memberi kesempatan dan memulai MENULIS. Karena MENULIS bukan hanya untuk lahir, tapi batin hidup manusia. #GueGakBisaNulis #BelajarDariOrangGoblok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun