Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gue Gak Bisa Nulis (23); Apa Nikmatnya Menulis?

24 April 2016   21:27 Diperbarui: 24 April 2016   21:31 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena menulis, kita bisa mengekspresikan perasaan atau menyuarakan hati yang kadang gak bisa diungkapkkan. Termasuk bersyukur atas nikmat yang luar biasa dari Allah SWT. Dan namanya juga ekspresi atau suara hati, cara menuliskannya tentu bebas-bebas saja. Terserah seenak kita menuliskannya. Nikmat kan …

Menulis itu nikmatnya luar biasa.

Karena menulis, kita bisa membuat dunia baru dalam hidup lewat tulisan. Imajinasi tiap orang itu luas dan mamu menembus dunia tanpa batas. Nah, menuangkan imajinasi yang bergumul di pikiran kita itu kenikmatan yang luar biasa. Kita bisa jadi apa saja, kita bisa bilang apa saja. Bahkan kita bisa menjejalajahi dunia. Di sini, keasyikan menulis sama sekali berbeda dengan berbicara alias ngomong.

 

Menulis itu nikmatnnya luar biasa. Karena dengan menulis kita bebas mau jadi apa saja.

Seperti kata bijak, “lebih baik menjadi burung yang terbang bebas daripada raja yang terbelenggu”.

Menulis itu nikmat.

Karena menulis bisa mewarnai hidup kita. Menulis bisa mengingatkan diri sendiri, bisa berbagi pengalaman, bisa ekspresikan perasaan.

Menulis juga bisa jadi cara kita untuk bersyukur. Menulis untuk memaknai hidup yang sementara di dunia. Menulis untuk merapikan kenangan. Menulis untuk suatu perubahan. Menulis untuk menebar inspirasi, motivasi dan kebaikan.

Dan hal yang paling nikmat dalam menulis adalah ketika ide dan proses menulis itu mengalir begitu saja, kata demi kata terangkai, kalimat demi kalimat bergandengan hingga punya makna yang luar biasa. Sungguh, nikmat sekali.

Menulislah karena manusia akan lelah jika berdiri diam.

Adakah kenikmatan menulis lainnya?

Ada dong …. Nikmatnya menulis yang paling hebat adalah sekarang hingga kapanpun, menulis itu tetap gratis, gak perlu bayar untuk menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun