Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gue Gak Bisa Nulis (4); Hidup Gue Terselamatkan Gara Menulis

15 Februari 2016   22:11 Diperbarui: 15 Februari 2016   22:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup gue terselamatkkan gara-gara menulis.
Karena MENULIS telah membuka mata hati gue. Dan proses menulis, gue gak hanya membangun diri gue sendiri tapi gue menemukan “hidup” yang sesungguhnya.

Hidup gue terselamatkkan gara-gara menulis.
Karena sampe sekarang, gue masih diberi kesempatan untuk terus menulis. Menjadi lebih kreatif dan menjadikan hidup lebih hidup. Sehat lahir sehat batin. Menulis selalu membawa gue untuk pulang ke rumah, lalu konsisten mengisi halaman demi halaman dengan ide dan gagasan yang tergoreskan. Gue merasa puas dan selalu ejakulasi dalam hidup setiap hari. Dan gak seorang pun dapat merebut perasaan ini dari gue. Itulah hebatnya menulis.

Oke sahabat, itu cuma kisah gimana hidup gue terselamatkan gara-gara menulis. Semoga gak ada lagi orang bilang “gue gak bisa nulis”. Karena soalnya sederhana, orang-orang itu mau atau tidak untuk memulai menulis.

Cukup tulis apa yang dipikirkan. Bagus tidaknya toh bisa diperbaiki di kemudian hari. Maka resep menulis hanyalah tulis, tulis, dan tulis ….
#BelajarDariOrangGoblok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun