Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penggunaan Ejaan dalam Penulisan Surat

21 Desember 2012   10:19 Diperbarui: 25 Januari 2017   22:50 3406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kesalahan bahasa surat yang sering terjadi dalam penulisan surat resmi antara lain: a) kesalahan bentuk dan pilihan kata, b) kesalahan penggunaan kalimat surat, c) kesalahan pelesapan salah satu fungsi kalimat dan d) kesalahan penulisan kata kerja (kata dasar maupun kata berimbuhan). 

3. Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam penulisan surat resmi semestinya memperhatikan aspek pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca agar terhindar dari kesalahan-kesalahan. Hal ini penting mengingat kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam surat resmi akan dapat memberi persepsi yang negatif tentang pengirim surat.

Kini saatnya, kita memberi perhatian penuh dan konkret untuk penggunaan ejaan dalam setiap penulisan, termasuk saat menulis surat. Salam Ejaan !! 

(Syarifudin Yunus, M.Pd.,Pemerhati Bahasa Indonesia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun