Mohon tunggu...
M Syarbani Haira
M Syarbani Haira Mohon Tunggu... Jurnalis - Berkarya untuk Bangsa

Pekerja sosial, pernah nyantri di UGM, peneliti demografi dan lingkungan, ngabdi di Universitas NU Kal-Sel

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertarungan Masa Depan HIPMI

15 September 2019   01:21 Diperbarui: 15 September 2019   01:28 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Munas HIPMI 2019, dibuka Jokowi (foto : Republika)

Periode ke-13 (2005-2008) Sandiaga Uno, mantan Cawapres Prabowo. Periode ke-14 (2008-2011) Erwin Aksa, keluarga besar Wapres RI HM Yusuf Kalla. Periode ke-15 (2011-2014) Raja Sapta Oktohari, anak Ketua DPD RI Osman Sapta Odang. Periode ke-16 sekarang, 2014-2019, Bahlil Lahadalla, mantan seorang aktivis mahasiswa (HMI). 

Munas HIPMI 2019, dibuka Jokowi (foto : Republika)
Munas HIPMI 2019, dibuka Jokowi (foto : Republika)
Siapa yang akan meneruskan estapita BPP HIPMI, akan ditentukan hari ini. Mengingat posisinya sangat strategis, karena sudah diincar Jokowi untuk direkruit menjadi menteri, tentu saja Ketua Umum BPP HIPMI ini menjadi rebutan dahsyat. 

Kebetulan semua Ketua Umum HIPMI sebelumnya rata-rata menjadi tokoh nasional pasca mimpin HIPMI, walau dengan konstelasi berbeda. Periode pertama hingga ke-11, umumnya menjadi kader Golkar, karena selama ini via orpol itulah karir seseorang bisa berkembang. Pasca reformasi, tokoh HIPMI tak otomatis menjadi aktivis Partai Golkar, parpol penerus Golkar. 

Sebutlah Muhammad Luthfi, Sandiaga Uno, Raja Sapta dan Bahlil, rata-rata tak otomatis berkorelasi karirnya dengan Golkar. Kecuali Erwin Aksa, yang memang secara geneologis politis, rata-rata berkorelasi dengan Golkar. 

Tetapi pecah kongsinya Erwin dengan Golkar, karena yang bersangkutan mendukung Mr. Prabowo dalam Pilpres yang lalu, bisa saja Erwin bikin sejarah baru dari Keluarga Besar Yusuf Kalla. Erwin bisa saja mengikuti jejak Syahrul Yasin Limpo (orang Bugis yang selalu umumnya taat berada di bawah payung Golkar), ikut partai politik lain, selain Partai Golkar.  

Mengembangkan Entrepreneurship

Menurut Abdul Latief, Pendiri dan sekaligus Ketua Umum pertama BPP HIPMI, harapan besar pendirian HIPMI ini adalah untuk mencetak enterpreneur muda di negeri ini. 

Dalam bukunya HIPMI 45 Tahun, Latif berujar : "HIPMI tidak muncul tiba-tiba dari sebuah ruang hampa. Ia adalah wujud dari perjalanan panjang, gagasan besar yang nyata, dan cita-cita mulia. 

Dipicu, dan dipicu oleh kegelisahan anak bangsa tentang ironi negeri tercinta. Memang sudah merdeka, tapi mereka belum kunjung menjadi tuan rumah di negeri sendiri". Maka itulah, tambah Latief, cita-cita mulia enterpreneur nasional, yang harus diturehkan melalui HIPMI.

Untuk meneruskan gagasan tersebut, Munas BPP HIPMI kali ini oleh Ketua Umumnya Bahlil Lahadalia akan melahirkan 3 keputusan besar. Pertama, rekomendasi pada pemerintah agar pembangunan infrastruktur dalam 5 tahun terakir menjadi fondasi dasar pertumbuhan ekonomi kawasan juga untuk pemerataan pembangunan. Diungkapkan, sampai 2014 lalu jumlah pengusaha baru 1.6 %. 

Kini  sudah tumbuh menjadi 3.1 %. Ini positif, SDM kita membaik. Sayangnya, kebanyakan pengusaha yang lahir dari kelompok menengah saja, belum ada penambahan umur  menjadi konglomerat. Karena itu rekomendasinya bagaimana pertumbuhan ekonomi dan pemerataan itu mampu melakukan regenerasi konglomerat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun