Para Ahli Manajemen, selalu mengatakan bahwa di abad 21 , Empati adalah salah satu hal penting bagi setiap orang dan masyarakat terutama bagi anak-anak. Tetapi sangat penting apabila dapat mendorong orang lain untuk berperan aktif dalam meningkatkan kepedulian dan menyebarluaskan nilai – nilai kemanusian dengan meningkatkan Empati.
Para Goweser/Gowesist, dapat melakukan hal tersebut. Selain selalu menjelajah ke berbagai tempat yang memberi peluang untuk ber empati, misal : menjelajah ke daerah sekitar pembuangan sampah dan melihat pemukiman sekitarnya, menjelajah ke sekolah sekolah di daerah terpencil , atau ke pemukiman =pemukiman adat, dan mengambil posisi yang dapat berperan penting untuk mengajak beragam lapisan masyarakat meningkatkan empati.
Ada banyak ragam kegiatan yang dapat memberikan koneksi sosial yang dapat membantu memerangi perasaan terisolasi, perasaan menghadapi masalah kesehatan sendiri, atau permasalahan kebutuhan harian dan perasaan sakit lainnya. Mungkin Goweser yang juga penggiat media sosial sebenarnya sudah banyak melakukan hal ini misalnya dengan Mengunggah seseorang yang sedang tertimpa musibah lalu menambah kata “ Twitter Magic! Maka datanglah beragam pertolongan dan sikap empati tersebut.
Atau yang paling mudah adalah dengan menyebar luaskan Informasi Protokol Kesehatan Bersepeda, membuat “Poster – poster “ sederhana untuk di tempel di tempat2 UMKM, membagi flyer atau sebaran lainnya atau bisa juga dengan Memuatlah video- Instagram – atau Mengunggahkah di Facebook, Twitter dengan “mempromosikan Protokol Kesehatan” atau mempromosikan kebaikan – ajak orang – orang untuk mengikutinya.
Para Goweser dan kelompoknya mungkin bisa berfoto dengan sepedanya tapi tetap berjaga jarak lalu Mengunggah di media sosial – Pakailah Masker – Atau sedang mencuci sepeda – Lalu Mengunggah dengan tulisan – Rutinlah mencuci kendaraan kita dan banyak lain , konten -konteks ajakan untuk menjaga kesehatan yang bisa dibuat di Smartphone kita – Jadi daripada foto kita diisi dengan kata melecehkan atau meledek, lebih baik berisikan ajakan untuk berbuat. Ini adalah peran Para Gosweser untuk Masyarakat.
Ke empat : Perbanyak : video
Goleman, memberi solusi jangka pendek untuk ketidakmampuan untuk bertemu langsung, dengan merekomendasikan memperbanyak video untuk membuat hubungan emosional. Lalu menambahkan teks dalam video dengan narasi yang menggugah orang ber empati terhadap unggahan video tersebut.
Ada satu contoh yang dilakukan dalam Instagram Bapak Dedi Mulyadi, Anggota DPR, Mantan Bupati Purwakarta. Dalam setiap , unggahan di Istagram dengan rutin menampilkan bagaimana “orang-orang “ kecil hidup. Tapi mungkin karena disampaikan secara langsung, sehingga pesan empati kurang terlihat nyata.
Andai hasil video beliau di “proses” dengan keterampilan pembuatan film pendek yang profesional ada banyak yang bisa diangkat, sehingga mampu mengangkat Empati. Ada beberapa patokan untuk membuat video agar dapat mengangkat Empati, seperti yang disampaikan pakar pendidikan Jean Decety dan Jason Cowell (2014), : Bahwa Video, atau unggahan di media sosial, agar dapat mendorong orang lain ber Empati, adalah :
- Mampu Berbagi emosional, yang terjadi ketika mengalami perasaan tertekan sebagai akibat dari mengamati kesulitan pada orang lain;
- Mampu memberi Perhatian empati, yang merupakan motivasi untuk merawat individu yang rentan atau tertekan; dan
- Mampu memberi Pengambilan perspektif, "kemampuan untuk secara sadar menempatkan diri dalam pikiran orang lain dan membayangkan apa yang dipikirkan atau dirasakan orang itu."
Para Goweser terutama para tokoh, selebritas yang selalu bersepaeda, dapat membuat ragam video baik perihal kehidupan seseorang atau permasalahan lingkungan, kemudian diunggah dan dibagikan di ragam media sosialnya. Ini tentu akan membuat dunia digital menjadi lebih indah dengan saling berbagi meninggalkan caci maki. Semoga.
Salam Gowes
Syam Surya