Euvin Naidoo dalam Harvard Business School, mengemukakan bahwa ini adalah strategi “ Menembus Kabut Perang” seperti dalam teori Carl von Clausewitz, seorang jenderal teori dan militer Prusia ; bahwa kita harus fahami benar bahwa satu strategi akan berhasil — sampai peluru pertama ditembakkan. Ini juga adalah praktik teori manajemen “Lingkaran OODA” yang sering disebut para praktisi Agiel yang muncul dari peperangan militer, yang dipopulerkan oleh Kolonel Angkatan Udara Amerika Serikat John Boyd, yang bertugas sebagai pilot tempur, instruktur, dan kemudian sebagai ahli strategi untuk Pentagon: Yaitu O: Observe (Amati) : O: Orientate (Orientasi ) ; D: Decide (Putuskan) dan A: Act (Bertindaklah). Strategi Boyd adalah cara mempersempit kesenjangan yang dimiliki dibanding (lawan atau Peluang) dengan mencari cara terbaik untuk menghadapi perubahan yang cepat.
Namun demikian, Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu melakukan pekerjaan detektif ini, Ingat, dalam kondisi krisis, waktu adalah esensi, para UKMers berlomba melawan pesaing lain yang berada di misi yang sama. Oleh karena itu lakukan segera strategi ke tiga .
Strategi Ketiga : Adaptasikan Produk dan Layanan , dengan Cepat.
Seperti Jeff Bezos, pendiri Amazon, mengatakan: "Yang berbahaya adalah tidak berevolusi." Sebagai wirausahawan, perbaikan terus-menerus adalah bawaan. Dengan demikian para UKMers harus segera mengadaptasikan produk dan layanan dengan kondisi New Normal di era Pasca Covid 19, yaitu: Memperhatikan Kesehatan, Memberi Produk atau Layanan Kenyamanan untuk beraktifitas di Rumah dan Layanan Digital Virtual. , dengan melakukan langkah :
a). Adaptasikan Produk dan layanan :
Strategi ini bukan berarti harus mengubah produk atau layanan UKMers menjadi produk baru. Akan tetapi para UKMers menunjukkan kesiapan beradaptasi dan memperhatikan kebutuhan utama para pelanggan pada saat ini. Sebagai contoh misalnya; Untuk menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan ; seorang tukang potong rambut di bilangan Tebet di Jakarta sejak awal Covid 19, langsung menerapkan protokol kesehatan dalam proses bisnisnya, yaitu ; (1). Menyediakan tempat cuci tangan saat memasuki Ruko, (2) Para petugas memakai faceshield, dan Masker . (2). Memakai sarung tangan yang rutin diganti, (3) Mencuci peralatan setiap habis dipakai dengan desinfektan, dan (4) mengatur tempat yang dengan mengatur jaraknya. Hal ini membuat semua orang yang memotong rambutnya merasa aman tapi tetap nyaman dan mereka dengan sukarela menyebarkan dalam postingannya di Istagram atau media sosial lainnya. Sederhana tapi peluang nya diambil. Juga ada seorang ibu rumah tangga, yang sebelumnya bekerja di sebuah pabrik di Bandung, lalu PHK, biasanya hanya memposting produk saladnya saja di Istgaram. Tapi saat ini, yang diposting adalah ; (1) Bagaimana sumber sayuran dan buah untuk salad itu diperoleh, yaitu di tempat yang bersih sehat, (2) Lalu proses produksi dair mulia mencuci sayuran dan buahnya sampai produksi saladnya dan proses pengepakan yang dilakukan dengan protokol kesehatan . (3) Juga produknya dikemas agar dapat dikonsumsi di rumah dengan mudah, dan praktis sehingga sampahnya tidak banyak. Untuk pemasaran digital – Virtual : mungkin semua sudah melaksanakannya, akan tetapi terbatas kepada produk. Jangan! Perlihatkan juga prosesnya..
b).Jangan Lupakan Merek Yang Sudah Dimiliki
Pada strategi ini, juga jangan lupa dengan Merek para UKMers. Coba dilihat selama COVID-19, ini adalah kunci ketahanan terkini dan relevan. Jadi, jangan hentikan kehadiran merek yang telah dimiliki. Apapun Merek itu . ! Gunakan semangat wirausaha untuk bekerja, dan nilai yang dapat para UKMers lakukan dari potensi sendiri. Ini akan menghemat waktu dan uang. Lakukan penguatan dan hasil adaptasi merk tersebut secara pribadi dengan para pelanggan di media sosial. Ini adalah strategi pemasaran akar rumput agar kehadiran Merek semakin kuat , melalui jejaring bukan dengan uang. Ini adalah saatnya memiliki perspektif customer-centric. Dan ini adalah saatnya berkolaborasi dengan semua, dengan pelanggan, distributor dan mitra rantai pasokan UKMers untuk saling mengandalkan untuk menjaga segala sesuatunya tetap bergerak dengan aman. Ini era Gotong Royong untuk Kesehatan dan Kemenangan.
c). Pertimbangkan dan Jaga Likuiditas
Hal Penting dalam tahap ini juga mempertimbangkan Likuiditas. Likuiditas sangat penting. Likuiditas memberi fleksibilitas untuk merespons dalam situasi yang berubah dengan cepat, dan saat UKMers menanggung biaya pemulihan bisnis dan kebangkitan dalam beberapa bulan mendatang.
Dan inilah strategi Miyamoto Musashi, yang dikenal sebagai salah satu yang terbesar dari semua samurai. Musashi menciptakan gaya samurai dua pedang secara bersamaan: pedang panjang dan pedang pendek bersama-sama berdasarkan prinsip pukulan pendek dan cepat dengan pedang pendek, diseimbangkan dengan pemanfaatan pedang panjang secara simultan.Dalam kondisi COVID-19, kehidupan dan keselamatan adalah yang utama — tetapi para UKMers harus tetap mempersiapkan jangka menengah hingga panjang yang juga penting, sehingga pada saat paska krisis sudah dapat berlari cepat.
Strategi Keempat : Selalu Siap Beradaptasi Dan Berubah
Covid 19, masih belum jelas kapan akan berakhir. Gambaran tentang Vaksin dan obat anti virus masih belum dapat dipastikan. Oleh karenanya para UKMers harus selalu siap untuk beradaptasi. Apalagi Covid 19 adalah penyakit yang belum dikenal dan juga tidak diketahui