Masih banyak lagi keunikan Maori yang kutemui dalam perjalanan kali itu. Mulai dari diskusi pertanian tradisional atau “indigenous permaculture” hingga perpisahan yang dimeriahkan dengan atraksi tari haka yang gagah. Yang pasti, perjalanan selintas menyinggahi saudara-saudara se-Hawaiki yang kini menghuni tanah Aotearoa, Selandia Baru, adalah perjalanan yang memberi kesan mendalam.
“Kia ora, brother!” kugenggam erat tangan beberapa kawan Maori, saudara muda se-hawaiki, ketika berpisah. Saya tak berani bersalam hongi. Pilek sudah menjadi-jadi. Kia ora, selain sapaan halo, juga bisa dipakai untuk bilang terima kasih.
# # #
[SyamAR; Cijapun, malam 17 Agustus 2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H