Oleh karena itu, jika ingin menggunakan singkatan, maka kata yang benar adalah medsos, bukannya sosmed.
kira kira seperti itu, benar salahnya silahkan putuskan sendiri, disarankan cari sebanyak banyaknya referensi lain.
Baik, sekarang saatnya back to topic
Dewasa ini, media sosial sudah seperti barang yang murah serta lumrah, dan mudah sekali ditemukan penggunanya.
Bukan hal yang mencengangkan lagi memang, mengingat bahwa media sosial sendiri adalah salah satu produk dari kemajuan zaman.
Betapa banyaknya kebaikan kebaikan atau manfaat manfaat yang sudah tercipta dari adanya media sosial ini,
diantaranya pertemanan menjadi semakin luas, informasi yang semakin mudah didapatkan, dan tidak sedikit juga ada yang menggunakan media sosial ini sebagai sebuah tempat bekerja, atau nama profesinya lebih dikenal dengan content creator.
Namun sama seperti kebanyakan sesuatu, di balik betapa terangnya sinar yang dipancarkan oleh media sosial, tetap saja harus menyisakan bayangan gelap yang sangat menakutkan disebagian sisinya. Media sosial pun tak luput dari dampak negatif.
Setidaknya di kesempatan uraian ini, saya akan membagikan satu hal negatif yang menyelimuti gemerlapnya media sosial.
Untuk mencegah kebingungan, saya coba lebih kerucutkan yang dimaksud dengan media sosial disini adalah Instagram, Tiktok, dan Youtube.
JAHATNYA CARA ALGORITMA BEKERJA
Sebetulnya saya yakin tidak akan ada satu orang pun yang mengerti bagaimana persisnya cara algoritma bekerja, mungkin kecuali orang orang yang memang berada di balik itu. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menghalangi kita sebagai pengguna, untuk mengamati dan mencoba menerkanya.
Saya sendiri melakukan ini kurang lebih selama satu tahun kebelakang, walaupun memang bertujuan untuk melihat dari sisi creator, tapi tentu saja ada hal lain, yang bisa dibagikan untuk dilihat dari sisi penggunanya.
Hasil pengamatan dan riset saya (yang tentu saja ala kadarnya dan sangat sederhana) menemukan bahwa memang, bagaimana cara algoritma bekerja, itu selalu berubah ubah.