Kesuksesan terbesar media sosial adalah menciptakan ilusi di kepala kita, seolah olah selayaknya pintu kemana saja, padahal tak lebih dari sekedar tali lusuh yang mengikat kita di satu pohon.
Sebentar, sebelum kita lebih jauh pasti sebagian besar dari kita masih belum mengetahui mana sebenarnya yang lebih tepat, antara media sosial atau sosial media?
Mari kita cari tahu jawaban dari pertanyaan yang tidak terlalu penting ini
Mengukip sebuah artikel dari Kompas.com
...Seperti yang mungkin telah kamu ketahui, bahwa frasa dalam bahasa Inggris menganut pola atau struktur M-D (Menerangkan--Diterangkan).
Hal ini berarti jika ada kata sifat dan kata benda yang berurutan dalam satu kalimat, maka kata benda yang diterangkan didahulukan, barulah kata sifat yang menerangkan.
Sedangkan frasa dalam bahasa Indonesia secara umum menggunakan kaidah atau pola D-M (Diterangkan--Menerangkan).
Berbeda dengan bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia jika ada kata sifat dan kata benda yang berurutan dalam satu frasa, maka kata sifatlah yang didahulukan baru kemudian kata benda.
Sebagai contoh frasa "blue sky" yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti "langit biru" bukannya biru langit, atau "white flag" yang diartikan sebagai "bendera putih" dan bukannya putih bendera.
Sesuai dengan penjelasan mengenai struktur bahasa di atas, maka kata serapan yang tepat untuk istilah social media dalam bahasa Indonesia adalah media sosial, bukannya sosial media.
Dalam hal ini, kata "sosial" menerangkan kata "media", sehingga media sosial berarti media yang digunakan untuk melakukan sebuah komunikasi atau kegiatan sosial.