Mohon tunggu...
Abdussakur ahmad
Abdussakur ahmad Mohon Tunggu... Seniman - Manusia biasa saja

Menulis sudah seperti proses kalibrasi otak dan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertanyakan dan Mendebat Sosiolinguistik!

6 Oktober 2024   07:53 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:55 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencarian saya di internet, mengantarkan saya pada sebuah makalah yang berjudul
"HUBUNGAN VARIASI BAHASA DENGAN KELOMPOK SOSIAL DAN PEMAKAIAN BAHASA" yang disusun oleh Tangson R. Pangaribuan dari Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

di sana tertulis,

"..kalau kita berbicara tentang kelas sosial, maka perhatian kita tertuju pada perbedaan sosial berdasarkan parameter tinggi rendahnya kelas sosial itu. widdowson (Pateda, 1987:79) menyatakan ada tiga hal yang membedakan apabila kita memperhatikan suatu masyarakat, yaitu :
- Perbedaan dalam tingkat kesejahteraan dan pendapatan.
- Perbedaan dalam kedudukan ( status )
- Perbedaan dalam kekuasaan."

 Akhirnya, lumayan tercerahkan, hehe.

GENDER MEMPENGARUHI CARA BERBAHASA

Stereotype atau opini yang berkembang, mengatakan bahwa setidaknya wanita lebih teliti, lebih berhati hati, lebih implisit dalam menggunakan bahasa, dibanding dengan pria yang terkesan sangat implusif, anti basa basi, dan to the point dalam berbahasa.
saya memiliki padangan lain mengenai ini, saya kira pelabelan tersebut terkesan terlalu menggeneralisir.

Mengatakan bahwa wanita lebih implisit dalam berbahasa daripada pria, tentu saja secara tidak langsung sama dengan mengatakan bahwa wanita tidak bisa to the point, tegas, dan lugas, padahal kita tidak bisa menutup mata bahwa nyatanya, banyak juga wanita wanita yang bisa bersikap tegas dan lugas dalam berbicara.
Begitu pula dengan Pria, saya kira banyak juga pria pria diluar sana yang memiliki kecenderungan, lebih menggunakan hatinya daripada pikirannya (dalam berbahasa), di samping itu, kita juga bisa menemukan ada pria pria yang lebih berhati hati dalam berbahasa, dibanding dengan segelintir wanita.

Pada intinya, menurut hemat saya, perbedaan pria dan wanita dalam berbahasa terlalu bersifat subjektif dan sangat tergantung pada individu masing masing.

Saya mengerti betul, bahwa para peneliti yang mengemukakan hal ini (gender mempengaruhi bahasa), tentu saja memiliki dasar yang kuat, seperti dari sisi biologis manusia, pembentukan kromosom antara pria dan wanita yang berbeda, dan sebagainya.

Tapi tetap saja, saya berpendapat bahwa 'faktor gender dapat mempengaruhi bahasa', masih sangat bisa diperdebatkan.

Sama seperti rindu yang harus tersampaikan, hasrat yang harus tersalurkan, pertanyaan pun harus tercerahkan. Betapapun penuh dengan tanda tanya, perkenalan saya dengan sosiolinguistik begitu terasa sangat menyenangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun