Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Inggris yang menyatakan bahwa ibu rumah tangga lebih merasa bahagia karena dinilai jarang merasa bosan dan frustasi.Â
Ibu rumah tangga cenderung lebih rendah mengalami stres. Hal tersebut dikarenakan ibu bisa lebih fokus pada pekerjaan rumah tangga seperti mengurus suami, anak, dan mengerjakan urusan rumah tangga.
Jadi, tidak perlu minder untuk mengaku menjadi ibu rumah tangga. Tidak ada yang salah memutuskan menjadi ibu rumah tangga ataupun ibu bekerja.Â
Keduanya sama-sama tetap harus memberi peran terhadap keluarga. Yang salah adalah, opini orang-orang yang selalu memandang rendah status ibu rumah tangga dan menganggap ibu bekerja lebih bergengsi pekerjaannya. Padahal sebagai wanita, apapun pilihan yang diambil, tidak lantas akan mengubah kodrat wanita sebagai seorang Ibu dan juga istri.
Referensi
Ayyub, U. (2024). Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga. Retrieved from muslimah.or.id: https://muslimah.or.id/72-bangga-menjadi-ibu-rumah-tangga.html
Hu, Y., & Qian, Y. (2023, Apr). Gender, Education Expansion and Intergenerational Educational Mobility Around the World. Nature Human Behaviour, 7(4), 583-595.
Kasmiati. (2018). Eksistensi Ibu Sebagai Pendidik Anak Usia Dini dan Dampaknya Bagi Kualitas Pendidikan Anak. Scolae : Journal of Pedagogy, 1(1), 26-34.
Mahdi, P. (2033). Bangga Ibu Rumah Tangga Bergelar Sarjana. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/bangga-ibu-rumah-tangga-bergelar-sarjana-gEc9
Yustari, A., & Dian, J. (2020). Perbedaan Tingkat Kepuasan Hidup Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga. Jurnal Ikesma, 16(1).
Syakura Iffah Thalida, mahasiswa Universitas Airlangga