Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Impor Beras dan Dampaknya, Tantangan bagi Petani Lokal dan Ketahanan Pangan Indonesia

31 Oktober 2024   08:30 Diperbarui: 31 Oktober 2024   09:23 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kata lain, bertani mungkin tampak sederhana, tetapi justru dalam kesederhanaan inilah banyak petani menemukan kebahagiaan. Hidup di desa, bekerja di sawah, dan menghabiskan hari-hari mereka dengan rutinitas yang dekat dengan alam memberikan mereka rasa puas yang berbeda. Mereka merasa hidup mandiri, tidak terikat oleh tekanan pekerjaan yang menuntut jam kerja panjang atau tuntutan kantor. Dengan segala tantangan yang ada, para petani tetap teguh dan bangga, karena mereka tahu bahwa pekerjaan mereka adalah bagian penting dalam menjaga kehidupan dan kedaulatan pangan bangsa.

Antisipasi Pemerintah Atasi Pasokan Beras di Dalam Negeri

Begitu dominannya kebutuhan beras sebagai kebutuhan pokok rakyat, membuat pemerintah menetapkan kebijakan impor beras sebagai langkah untuk menjamin kepastian pasokan dalam negeri. Ketika produksi beras lokal tidak mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat atau menghadapi kendala, seperti gagal panen dan cuaca ekstrem, impor menjadi alternatif penting agar stok tetap aman.

Melalui kebijakan ini, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan beras yang mencukupi dan terjangkau, sehingga kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi dan stabilitas ekonomi terjaga.

Namun, bukan berarti kebijakan impor beras tidak membawa petaka bagi kehidupan petani di negeri ini.

Kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah, disadari atau tidak, dapat membawa sejumlah risiko bagi petani nasional, di antaranya:

1. Penurunan Harga Gabah Lokal:

Masuknya beras impor dalam jumlah besar dapat menyebabkan harga gabah lokal anjlok. Hal ini terjadi karena beras impor yang melimpah membuat permintaan terhadap beras hasil panen petani lokal menurun, sehingga mereka harus menjual dengan harga lebih rendah, yang berdampak pada pendapatan petani.

2. Menurunkan Semangat dan Daya Saing Petani: 

Ketika beras impor membanjiri pasar, petani lokal bisa kehilangan motivasi untuk terus menanam beras, terutama jika hasil panen mereka tidak dihargai dengan layak. Ini bisa berdampak jangka panjang pada produktivitas pertanian nasional dan menurunkan daya saing petani.

3. Ketergantungan pada Impor: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun