Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

TikTok Shop Tidak Perlu Dilarang, Tingkatkan saja Keberpihakan Kita pada UMKM!

28 September 2023   15:57 Diperbarui: 30 September 2023   04:46 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa juga dikatakan benar, namun jadi kurang efektif, karena masalah besar yang ada di belakangnya belum juga dibenahi, alih-alih masalah penguasaan manufaktur, masalah keberpihakan pada UMKM pun masih dirasakan kurang. 

Namun, ada hal yang lebih penting lagi, bagaimana membuat rakyat kita ini semakin mencintai produk dalam negeri. 

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang empuk bagi segala jenis usaha perdagangan. Jikalau semua ini bisa dimanfaatkan secara baik, tentu saja kita tak perlu lagi takut atau khawatir dibanjiri produk-produk dari luar negeri. 

Seperti diketahui, dahulu Cina juga mungkin punya pengalaman bagaimana negaranya diboikot negara-negara Barat, sehingga mereka berusaha memanfaatkan besarnya jumlah penduduk Cina, yang hasilnya kini bisa tampak kita lihat. Tentu juga dibarengi reformasi ekonomi besar-besaran.

Ilustrasi logo Bangga Buatan Indonesia/sumber: radioidola.com
Ilustrasi logo Bangga Buatan Indonesia/sumber: radioidola.com

Apabila semua rakyatnya lebih mencintai produk dalam negeri, niscaya semua itu akan mengangkat industri lokal kita semakin maju dan mampu berbuat lebih. 

Apa pun alasannya, rakyat tentu akan mencintai produk dalam negeri, apabila produk yang dihasilkannya juga cukup baik dan layak dibanggakan. 

Semuanya memang harus saling bekerja sama satu sama lain, baik pemerintah, dunia usaha dan UMKM, juga masyarakat luas sebagai konsumennya. 

Semua itu bisa kita pelajari dari sejarah panjang Cina, dari negara terisolasi menjadi negara maju seperti yang kita lihat saat ini. 

Apa semua rakyat sanggup? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun