Kehidupan Sebelum Menjadi Perdana Menteri
Ketika Partai Konservatif kembali berkuasa pada Juni 1970, Margaret ditunjuk sebagai menteri negara untuk pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan dijuluki "Thatcher, si perampas susu", setelah penghapusan skema susu sekolah gratis . Beliau merasa frustrasi dengan posisinya, bukan karena semua pemberitaan buruk tentang tindakannya, tetapi karena beliau kesulitan membuat Perdana Menteri Edward Heath mendengarkan ide-idenya.Â
Tampaknya kecewa dengan masa depan perempuan dalam politik, Margaret mengatakan, "Saya rasa tidak akan ada perdana menteri perempuan dalam hidup saya," dalam sebuah penampilan di televisi pada tahun 1973.
Namun, ketika Partai Konservatif kehilangan kekuasaan pada tahun 1974, Margaret menjadi kekuatan dominan dalam partai politiknya, sehingga beliau terpilih sebagai pemimpin Partai Konservatif pada tahun 1975, mengalahkan Heath untuk posisi tersebut.Â
Dengan kemenangan ini, Margaret menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai pemimpin oposisi di House of Commons dan pada saat itu Inggris berada dalam masa kekacauan ekonomi dan politik, dengan pemerintah yang hampir bangkrut, pengangguran yang meningkat, dan konflik dengan serikat buruh. Ketidakstabilan ini membantu mengembalikan Konservatif ke tampuk kekuasaan pada tahun 1979. Sebagai pemimpin partai, Margaret membuat sejarah pada Mei 1979, ketika ia ditunjuk sebagai perdana menteri wanita pertama di Inggris.
Kehidupan Setelah Menjadi Perdana Menteri
Margaret menjabat tiga periode sebagai perdana menteri dan memegang posisi tersebut selama lebih dari 11 tahun. Selama periode tersebut, beliau membuat banyak perubahan, dimana pada waktu beliau mengambil alih tampuk pemerintahan, ekonomi Inggris sedang lesu. Oleh karena itu, belaiu sering membuat berbagai kebijakan-kebijakan sewaktu menjadi perdana menteri. Berikut ini, adalah beberapa kebijakannya yang terkenal:Â
1. Â Pengusung ideologi pasar bebas, deregulasi, pembatasan peran serta negara, dan privatisasi industri
Hal tersebut bisa terjadi karena Margaret percaya bahwa pasar bekerja dengan efisien jika dibiarkan bebas, sehinga beliau menerapkan racikan deregulasi keuangan, pasar bebas, pajak rendah sejak pertama kali  menjadi perdana menteri Inggris di tahun 1979. Pada saat itu, ekonomi dan politik Inggris sedang amburadul, dimana inflasi melonjak 25% dan pengangguran tinggi.
Langkah Margaret selanjutnya adalah memangkas anggaran pemerintah dan menetapkan target inflasi. Terakhir, Margaret juga banyak memprivatisasi perusahaan pemerintah, seperti: Â British Aerospace and Cable & Wireless, British Telecom, Britoil, British Gas, Â Jaguar, British Airways, British Petroleum (BP), British Steel, Rolls Royce, dan perusahaan listrik serta air.Â
2. Menghalangi buruh