Jerome Bruner mengemukakan bahwa belajar terbaik terjadi melalui penemuan. Siswa diberi kesempatan untuk menggali informasi dan menemukan prinsip atau konsep baru melalui pengalaman langsung dan eksplorasi. Dalam Discovery Learning, guru tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi memberikan tantangan yang mendorong siswa untuk menemukan jawaban atau solusi mereka sendiri.
Contoh: Dalam pembelajaran sains, alih-alih hanya diberi teori tentang hukum gravitasi, siswa dapat diminta untuk melakukan eksperimen dengan benda-benda yang jatuh dari ketinggian yang berbeda untuk menemukan sendiri konsep bahwa benda yang lebih berat tidak jatuh lebih cepat daripada benda yang lebih ringan.
5. Implikasi dalam Pembelajaran
Dalam praktik pembelajaran, teori kognitif mendorong guru untuk mengutamakan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) dan aktivitas intelektual yang memicu pemikiran kritis. Misalnya, siswa diberi kesempatan untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan lama, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.
B. Pendekatan Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah teori belajar yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi individu dengan dunia sekitar mereka. Berbeda dengan pendekatan pasif, di mana siswa menerima pengetahuan dari luar, konstruktivisme menekankan bahwa siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri.
1. Pengertian Pendekatan Konstruktivisme
Menurut konstruktivisme, pembelajaran adalah proses aktif di mana siswa mengonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman dan pemahaman mereka sendiri. Pengetahuan tidak disampaikan begitu saja oleh guru, tetapi dibangun melalui interaksi siswa dengan materi dan sesama siswa.
Contoh: Siswa yang mempelajari konsep ekosistem tidak hanya membaca tentangnya di buku, tetapi juga terlibat dalam eksperimen lapangan, mengamati berbagai ekosistem di sekitar mereka, dan berdiskusi dengan teman-teman mereka untuk membangun pemahaman bersama.
2. Konstruktivisme Individual & Sosial (Lev Vygotski)
Lev Vygotski menekankan bahwa perkembangan kognitif individu sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) yang dikemukakan Vygotski menunjukkan bahwa anak dapat belajar lebih banyak jika mereka mendapatkan bantuan atau bimbingan dari orang lain, seperti guru atau teman sebaya. ZPD adalah jarak antara apa yang bisa dilakukan oleh siswa sendiri dan apa yang bisa mereka capai dengan bimbingan orang lain.