Mohon tunggu...
SYAKILLA ZAHRA
SYAKILLA ZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Kognitif, Metakognitif, dan Pendekatan Konstruktivisme

7 November 2024   23:00 Diperbarui: 7 November 2024   23:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Belajar Psikologi Kognitif

Teori psikologi kognitif berfokus pada bagaimana individu memproses informasi yang mereka terima, bukan sekadar merespons stimulus dari lingkungan seperti dalam teori behavioristik. Kognitivisme menekankan pentingnya proses mental internal seperti persepsi, memori, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan dalam pembelajaran. Pendekatan ini melihat individu sebagai pemroses informasi aktif yang mengorganisasi dan menginterpretasi data yang diterima, memengaruhi cara mereka memahami dan mengingat informasi.

1. Prinsip Dasar Psikologi Kognitif

Prinsip utama dalam teori kognitif adalah bahwa belajar terjadi dalam pikiran. Proses-proses mental internal---seperti bagaimana kita memproses, mengingat, dan menerapkan informasi---menjadi fokus utama dalam teori ini. Siswa dilihat sebagai individu yang aktif mengolah informasi, bukan sekadar penerima pasif. Misalnya, dalam pembelajaran matematika, seorang siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga menghubungkan rumus tersebut dengan konsep yang lebih besar dan menggunakannya dalam berbagai konteks.

2. Teori Belajar Cognitive Field (Kurt Lewin)

Kurt Lewin mengembangkan teori Cognitive Field, yang menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh interaksi antara faktor internal (seperti perasaan dan pemikiran) dan faktor eksternal (seperti lingkungan sosial dan psikologis). "Field" ini adalah ruang yang mencakup segala hal yang mempengaruhi individu pada waktu tertentu. Dalam konteks pendidikan, ini berarti bahwa pembelajaran tidak hanya bergantung pada bahan ajar, tetapi juga pada bagaimana siswa memandang dan merasakan pengalaman belajar mereka.

Contoh: Jika seorang siswa merasa cemas atau tertekan selama ujian, perasaan ini bisa memengaruhi bagaimana mereka memproses soal-soal ujian, meskipun mereka sudah mempersiapkan dengan baik.

3. Teori Belajar Cognitive Development (Jean Piaget)

Jean Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif, yang berfokus pada bagaimana pemikiran anak berkembang seiring waktu. Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi empat tahap:

  • Sensorimotor (0-2 tahun): Anak belajar melalui pengalaman sensorik dan motorik (misalnya, meraba-raba dan menggigit benda).
  • Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol dan bahasa, meski masih terbatas dalam logika dan berpikir abstrak.
  • Operasional Konkret (7-11 tahun): Pemikiran anak lebih logis dan terorganisir, tetapi masih terbatas pada hal-hal yang konkret dan nyata.
  • Operasional Formal (12 tahun ke atas): Anak mampu berpikir abstrak, hipotetis, dan sistematis.

Contoh: Seorang anak pada tahap sensorimotor mungkin belajar tentang objek melalui sentuhan dan pengamatan, sementara seorang anak pada tahap operasional formal bisa memecahkan masalah matematis yang melibatkan variabel-variabel yang tidak terlihat.

4. Discovery Learning (Jerome Bruner)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun