Teguran Mahfud MD sebagai Pelajaran Penting
Teguran dari Mahfud MD ini bisa dijadikan pelajaran penting bagi para pejabat publik lainnya. Meski acara yang digelar oleh Yandri Susanto bersifat keagamaan dan tidak ada indikasi penyalahgunaan kekuasaan secara langsung, penggunaan simbol-simbol negara, seperti kop surat kementerian, tetap dianggap tidak pantas dalam acara pribadi. Pejabat publik harus mampu memisahkan antara kepentingan pribadi dan tanggung jawab jabatannya, terutama dalam konteks penggunaan fasilitas dan aset negara.
Mahfud MD, sebagai mantan Menko Polhukam, telah menunjukkan kepekaannya terhadap masalah ini dan segera memberikan peringatan agar kejadian serupa tidak terulang. Ini juga menjadi pengingat bahwa integritas pejabat publik sangat penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Wasana Kata
Kasus viral ini mencerminkan betapa pentingnya batasan yang jelas antara kewenangan jabatan publik dan urusan pribadi. Meskipun acara tersebut memiliki tujuan mulia, penggunaan kop surat resmi kementerian tetap menjadi sebuah kesalahan yang tidak bisa dianggap remeh. Tindakan Yandri Susanto yang segera mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulanginya di masa depan patut diapresiasi. Namun, kejadian ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pejabat negara untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya, terutama terkait penggunaan fasilitas negara.
Polemik ini juga memberikan pelajaran penting bagi masyarakat bahwa pengawasan publik dan teguran dari tokoh-tokoh penting seperti Mahfud MD dapat menjadi alat kontrol yang efektif terhadap penyalahgunaan kewenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H