Desa Laban sebagai Desa Pancasila: Kearifan Lokal dan Keberagaman Agama
Pengakuan Desa Laban sebagai Desa Pancasila oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bukanlah sekadar prestise. Hal ini mencerminkan keberhasilan Desa Laban dalam memelihara dan menghargai keberagaman agama di tengah-tengah masyarakatnya. Desa ini menjadi contoh harmoni antarumat beragama yang dapat dijadikan inspirasi bagi daerah-daerah lain.
Keberagaman agama di Desa Laban tercermin dalam keberagaman bangunan ibadah yang berdiri berdampingan tanpa konflik. Masjid, gereja, dan pura saling berbagi ruang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Inilah salah satu kunci sukses Desa Laban sebagai destinasi wisata berkelanjutan: masyarakat yang mampu hidup berdampingan dalam keberagaman.
Tradisi Sedekah Bumi: Puncak Kesenian dan Tradisi Lokal
Tradisi Sedekah Bumi di Desa Laban menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Setiap tahun, masyarakat Desa Laban yang terdiri dari 3 dusun yaitu Grogol, Laban Wetan dan Laban Kulon selalu megadakan perayaan  Sedekah Bumi dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan.Â
Acara ini tidak hanya menjadi momen bersyukur atas hasil bumi yang melimpah tetapi juga merupakan pesta kesenian dan tradisi lokal, juga menampilkan kreativitas warganya dalam membuat aneka ragam potret dan patung hewan, dan buah-buahan serta sayuran hasil bumi untuk diarak dalam momen pawai budaya
Pentas seni, tarian, musik, dan pertunjukan tradisional menghidupkan Desa Laban dalam nuansa budaya yang kaya. Wisatawan tidak hanya dapat menikmati keindahan alam dan keramahan masyarakat tetapi juga dapat merasakan kearifan lokal melalui tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pengembangan Sentra Ekonomi Laban Central ParkÂ
Dengan makin majunya perkeonomian Pemerintah Desa Laban dengan dukungan masyarakat melalui Badan Perwakilan Desa (BPD) dan Pemkab Gresik, akhirnya membangun Laban Central Park yang menempati Tanah Kas Desa yang terletak di Jalan Raya Menganti-Laban meupakan upaya Pemerintah Desa mengakomodasi peran serta masyakat dalam bidang ekonomi,