Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mirah

18 Oktober 2016   19:02 Diperbarui: 18 Oktober 2016   19:15 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Albert kini telah berusia 35 tahun, pada kurun waktu selamaseperempat abad lebih itu entah telah berapa puluh lelaki dan perempuan yangpernah menghirup aroma wangi tubuhnya. Malam itu Mirah menunggu pelangganhingga larut malam namun tak jua mendapati seorangpun. Hingga menjelang fajartak satupun pria yang sudi bertandang ke gubuknya.

Di pagi buta saat orang-orang masih enggan untuk beranjak keluardari kamar tidur, tiba-tiba ia dikejutkan oleh kedatangan seorang tamu, tamuistimewa itu nyelonong masuk tanpa permisi lalu menebar pesona dengan melemparsenyumnya yang khas dan tampak menggairahkan. Pria berkulit kuning langsat itumencium keningnya. Belum sempat pria yang masih dianggap asing itu merapattiba-tiba Mirah merasakan sakit, nafasnya tampak tersengal-sengal.

 “Kau mengidap asma? “ tanya pria dengan setelan jas yangrapi itu sembari dahinya berkerut.

“Tidak, “ jawab Mirah singkat.

“Lalu apa yang terjadi padamu? Kamu sudah tidak kuat?”

“Bukannya tidak kuat, tetapi pinggulku sakit,” Mirah merasakansakit yang tak biasa, pinggul kanannya merasakan nyeri hingga menjalar ke ataspinggang. Operasi plastik yang pernah dijalaninya sekitar lima belas tahun yanglalu itu kini mulai berubah menjadi monster yang sangat menakutkan.

“Baiklah berapa harga yang mesti kubayar?” Tanya pria itusembari tangan kanannya merogoh kantong celananya.

 “100 ribu,” jawab Mirah dengan muka meringis.

“Hanya segitu kau menjual dirimu?” Pria itu heran mendengarpermintaan Mirah yang begitu rendah.

“Lalu mestinya harus berapa? Satu juta ? Siapa yang mau?” Airmuka Mirah menafsirkan tanda-tanda ketidak berdayaannya sebagai wanita.Seolah-olah ia berada di tingkat yang terendah.

“Saya berani membayarmu 10 juta,” jawab pria itu meyakinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun