Mohon tunggu...
Syaiful Bahri
Syaiful Bahri Mohon Tunggu... wiraswasta -

Nasionalis religius,suka damai,memilih memberi karya daripada memberi janji, memotivasi dengan mengasah hati dan empati.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengasah Hati Seorang Pemimpin

26 Juni 2018   16:22 Diperbarui: 26 Juni 2018   18:21 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang pemimpin tidak mengambil dari rakyatnya. Tapi ia memikul tanggung jawabnya sendiri. Ia akan merasakan bahagia bila rakyatnya terpenuhi kebutuhan hidupnya dan bisa hidup sejahtera.

Sikap-sikap seperti itulah yang diperlukan bagi seorang pemimpin. Pemimpin bisa dekat dengan rakyat yang dipimpinya. Seorang pemimpin tahu kebutuhan-kebutuhan rakyat yang dipimpinnya dan memenuhinya.

Seorang pemimpin tidak akan pernah marah bila dikritik bahkan dicela oleh rakyatnya.

Seorang pemimpin akan semakin terasah hatinya, bila mampu merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Karena seorang pemimpin tidak akan pernah membiarkan seorang rakyatnya pun menderita.

Wassalam.

Syaiful Bahri 

Suara Menara Qalbu (SMQ)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun