Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemilihan Lansung vs DRPD : Mana yang Lebih "Ekonomis"

4 Januari 2025   17:13 Diperbarui: 4 Januari 2025   17:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Namun, pemilihan langsung juga dapat mengarah pada populisme. Kebijakan jangka pendek yang populer tetapi tidak berkelanjutan sering kali diambil untuk memenangkan hati masyarakat, yang pada akhirnya bisa merugikan stabilitas ekonomi jangka panjang.

Pemilihan oleh DPRD

Pemimpin yang dipilih oleh DPRD sering kali memiliki hubungan dekat dengan legislatif, yang berpotensi menciptakan hubungan kerja yang harmonis. Ini memungkinkan:

  • Keputusan ekonomi lebih cepat: Tidak ada hambatan politik besar antara eksekutif dan legislatif.
  • Efisiensi kebijakan: Fokus pada tujuan strategis yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi.

Namun, risiko intervensi politik dari anggota DPRD dapat memengaruhi independensi kepala daerah, yang pada akhirnya menghambat kebijakan ekonomi yang efektif.

3. Risiko Korupsi dan Dampaknya pada Ekonomi

Pemilihan Langsung

Meskipun proses pemilihan langsung diawasi secara ketat, praktik politik uang tetap menjadi tantangan besar. Kandidat dapat mengeluarkan dana besar untuk "membeli suara," yang berdampak pada:

  • Utang politik: Kepala daerah terpilih cenderung mengembalikan "investasi" kampanye dengan cara yang tidak transparan, seperti memberikan kontrak proyek kepada penyokong dana.
  • Ketidakefisienan anggaran: Fokus lebih besar pada program-program populis yang tidak berkelanjutan.

Pemilihan oleh DPRD

Pemilihan oleh DPRD rentan terhadap politik uang dalam skala lebih kecil, tetapi dampaknya bisa lebih besar karena melibatkan elite politik. Akibatnya:

  • Kolusi dan nepotisme: Proyek ekonomi cenderung diarahkan kepada kelompok tertentu, sehingga mengurangi efisiensi alokasi anggaran.
  • Kesenjangan ekonomi: Kebijakan sering kali hanya menguntungkan segelintir pihak, tidak seluruh masyarakat.

4. Dampak Jangka Panjang pada Ekonomi Daerah

Pemilihan Langsung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun