Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Pertanian dan Pangan (54) : Integrasi Sistem Pengairan.

15 Desember 2024   07:53 Diperbarui: 15 Desember 2024   07:53 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia, sebagai negara agraris, menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai swasembada pangan, salah satunya adalah pengelolaan sumber daya alam yang efisien, termasuk pengairan. Sistem pengairan yang terintegrasi menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penyusunan strategi pengelolaan sistem pengairan yang lebih efektif sangat penting untuk mendukung program swasembada pangan di Indonesia.

1. Tantangan Pengairan di Indonesia

Indonesia memiliki lebih dari 7 juta hektar lahan pertanian yang bergantung pada sistem irigasi. Namun, banyak daerah yang masih mengalami masalah terkait dengan ketidakmerataan distribusi air, kerusakan infrastruktur irigasi, dan pengelolaan yang tidak terkoordinasi dengan baik. Selain itu, perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan yang tidak menentu dan peralihan musim yang cepat semakin memperburuk situasi ini.

Mengingat ketergantungan besar sektor pertanian pada air, sistem pengairan yang efisien dan merata menjadi sangat penting. Namun, di banyak daerah, pengelolaan air masih terbatas pada pendekatan yang sektoral dan terpisah-pisah. Oleh karena itu, diperlukan integrasi antara berbagai aspek pengairan, mulai dari sumber daya air, infrastruktur irigasi, hingga pengelolaan yang melibatkan petani dan masyarakat.

2. Sistem Pengairan Terintegrasi: Solusi untuk Meningkatkan Produktivitas

Sistem pengairan terintegrasi adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai elemen dalam pengelolaan air secara menyeluruh, meliputi perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan yang terkoordinasi. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapainya antara lain:

a. Revitalisasi Infrastruktur Irigasi

Infrastruktur irigasi yang ada di Indonesia banyak yang sudah usang dan tidak lagi berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, revitalisasi dan rehabilitasi jaringan irigasi menjadi sangat penting. Pemerintah perlu menggandeng sektor swasta dan masyarakat untuk memperbaiki dan merawat saluran irigasi, termasuk memperbarui teknologi irigasi yang dapat mengurangi pemborosan air, seperti irigasi tetes dan irigasi mikro.

b. Pemanfaatan Teknologi untuk Pengelolaan Air

Pemanfaatan teknologi modern, seperti sistem sensor untuk memantau tingkat kelembaban tanah dan penggunaan aplikasi berbasis data untuk mengelola distribusi air secara lebih efisien, dapat meningkatkan pengelolaan irigasi. Dengan data yang lebih akurat, petani dapat mengoptimalkan penggunaan air dan menghindari pemborosan.

c. Pendekatan Partisipatif dalam Pengelolaan Sumber Daya Air

Pentingnya peran masyarakat, terutama petani, dalam pengelolaan air harus mendapat perhatian. Partisipasi aktif petani dalam pengambilan keputusan terkait alokasi air, penjadwalan pengairan, dan perawatan sistem irigasi akan meningkatkan kesadaran mereka untuk memanfaatkan air dengan lebih bijak. Oleh karena itu, diperlukan program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat yang lebih intensif agar pengelolaan air menjadi lebih terintegrasi.

d. Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

Untuk mendukung swasembada pangan, keberlanjutan pengelolaan sumber daya air menjadi faktor kunci. Oleh karena itu, konservasi air melalui pembentukan bendungan, embung, dan waduk kecil yang dapat menampung air selama musim hujan sangat diperlukan. Ini akan membantu distribusi air secara merata pada musim kemarau dan mengurangi ketergantungan pada sumber air alami yang terbatas.

3. Sinergi Antarsektor dan Pencapaian Swasembada Pangan

Sistem pengairan yang terintegrasi tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pangan nasional yang lebih luas. Untuk mencapai swasembada pangan, sektor pertanian, air, energi, dan lingkungan harus bersinergi dalam satu visi bersama. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan masyarakat akan memperkuat implementasi kebijakan pertanian yang berkelanjutan.

Selain itu, penguatan kebijakan dan regulasi terkait pengelolaan air juga perlu dilakukan, mulai dari pembenahan regulasi yang mendukung alokasi air yang adil hingga pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan sumber daya air. Penyuluhan kepada petani mengenai pentingnya pengelolaan air yang efisien dan ramah lingkungan harus menjadi bagian dari kebijakan yang mendukung sistem pengairan terintegrasi.

4. Potensi dan Dampak Positif

Dengan penerapan sistem pengairan yang terintegrasi, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Melalui pengelolaan air yang efisien, hasil pertanian akan meningkat, demikian juga dengan pendapatan petani, yang pada gilirannya dapat mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Di sisi lain, keberhasilan sistem pengairan terintegrasi akan mengurangi ketergantungan pada impor pangan, memperkuat ketahanan pangan lokal, dan mendukung pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Ini juga akan membantu Indonesia dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim, mengingat sektor pertanian adalah salah satu yang paling terdampak oleh fenomena tersebut.

Sistem pengairan terintegrasi memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia. Dengan perbaikan infrastruktur, pemanfaatan teknologi, pendekatan partisipatif, dan pengelolaan yang berkelanjutan, Indonesia dapat mengatasi masalah pengairan yang selama ini menjadi tantangan utama. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja bersama untuk menciptakan sistem yang efisien dan berkelanjutan, sehingga Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun