Pentingnya peran masyarakat, terutama petani, dalam pengelolaan air harus mendapat perhatian. Partisipasi aktif petani dalam pengambilan keputusan terkait alokasi air, penjadwalan pengairan, dan perawatan sistem irigasi akan meningkatkan kesadaran mereka untuk memanfaatkan air dengan lebih bijak. Oleh karena itu, diperlukan program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat yang lebih intensif agar pengelolaan air menjadi lebih terintegrasi.
d. Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
Untuk mendukung swasembada pangan, keberlanjutan pengelolaan sumber daya air menjadi faktor kunci. Oleh karena itu, konservasi air melalui pembentukan bendungan, embung, dan waduk kecil yang dapat menampung air selama musim hujan sangat diperlukan. Ini akan membantu distribusi air secara merata pada musim kemarau dan mengurangi ketergantungan pada sumber air alami yang terbatas.
3. Sinergi Antarsektor dan Pencapaian Swasembada Pangan
Sistem pengairan yang terintegrasi tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pangan nasional yang lebih luas. Untuk mencapai swasembada pangan, sektor pertanian, air, energi, dan lingkungan harus bersinergi dalam satu visi bersama. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan masyarakat akan memperkuat implementasi kebijakan pertanian yang berkelanjutan.
Selain itu, penguatan kebijakan dan regulasi terkait pengelolaan air juga perlu dilakukan, mulai dari pembenahan regulasi yang mendukung alokasi air yang adil hingga pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan sumber daya air. Penyuluhan kepada petani mengenai pentingnya pengelolaan air yang efisien dan ramah lingkungan harus menjadi bagian dari kebijakan yang mendukung sistem pengairan terintegrasi.
4. Potensi dan Dampak Positif
Dengan penerapan sistem pengairan yang terintegrasi, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Melalui pengelolaan air yang efisien, hasil pertanian akan meningkat, demikian juga dengan pendapatan petani, yang pada gilirannya dapat mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Di sisi lain, keberhasilan sistem pengairan terintegrasi akan mengurangi ketergantungan pada impor pangan, memperkuat ketahanan pangan lokal, dan mendukung pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Ini juga akan membantu Indonesia dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim, mengingat sektor pertanian adalah salah satu yang paling terdampak oleh fenomena tersebut.
Sistem pengairan terintegrasi memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia. Dengan perbaikan infrastruktur, pemanfaatan teknologi, pendekatan partisipatif, dan pengelolaan yang berkelanjutan, Indonesia dapat mengatasi masalah pengairan yang selama ini menjadi tantangan utama. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja bersama untuk menciptakan sistem yang efisien dan berkelanjutan, sehingga Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H