Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Swasembada Pertanian dan Pangan (50) : Urban Farming.

10 Desember 2024   20:20 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:20 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pertumbuhan populasi perkotaan yang pesat membawa tantangan besar bagi ketahanan pangan. Kota-kota menghadapi tekanan terhadap sistem distribusi pangan, lahan terbatas, dan meningkatnya ketergantungan pada pangan impor. Dalam konteks ini, pertanian urban muncul sebagai solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan ruang perkotaan yang tersedia untuk produksi pangan. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan akses terhadap pangan segar tetapi juga memperkuat ketahanan pangan secara lokal dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Apa itu Pertanian Urban?

Pertanian urban adalah praktik bercocok tanam, budidaya ikan, atau peternakan kecil di dalam wilayah perkotaan. Aktivitas ini dilakukan di lahan terbuka seperti taman, atap gedung (rooftop farming), balkon, atau bahkan menggunakan teknologi vertikal dan hidroponik di dalam ruangan. Konsep ini menawarkan solusi praktis untuk mengatasi keterbatasan lahan dan meningkatkan pasokan pangan lokal.

Mengapa Pertanian Urban Penting untuk Ketahanan Pangan?

  1. Memperpendek Rantai Distribusi Pangan: Dengan memproduksi pangan di kota, ketergantungan pada pasokan dari luar daerah dapat dikurangi. Hal ini mengurangi risiko gangguan pasokan dan meningkatkan aksesibilitas pangan.
  2. Pangan Segar dan Sehat: Pertanian urban menyediakan produk segar dengan nilai gizi tinggi, yang mendukung pola makan sehat masyarakat perkotaan.
  3. Pemberdayaan Komunitas: Inisiatif ini mendorong keterlibatan masyarakat dalam produksi pangan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan swasembada.
  4. Pengurangan Jejak Karbon: Produksi pangan lokal mengurangi emisi karbon dari transportasi jarak jauh dan memanfaatkan ruang yang biasanya tidak produktif.

Inisiatif Pertanian Urban di Indonesia

1. Urban Farming di Jakarta

Pemerintah DKI Jakarta telah mendorong urban farming melalui program seperti Jakarta Berkebun. Warga diajak memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah atau komunitas untuk menanam sayuran, buah-buahan, dan tanaman lainnya. Program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan tetapi juga memperindah lingkungan perkotaan.

2. Rooftop Farming di Bandung

Bandung menjadi salah satu pelopor urban farming berbasis teknologi. Di beberapa gedung perkantoran, taman atap diubah menjadi kebun hidroponik. Salah satu inisiatif yang menonjol adalah Kebun Hidroponik Gedung Sate, yang menyediakan hasil panen bagi karyawan dan masyarakat sekitar.

3. Kebun Kolektif di Surabaya

Di Surabaya, pemerintah kota mendukung pendirian kebun kolektif di taman-taman kota. Melalui program ini, warga diberikan pelatihan bertani dan dukungan berupa bibit serta alat pertanian sederhana. Kebun kolektif ini menjadi sumber pangan sekaligus tempat edukasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun