Pengadaan perangkat IoT, pengembangan sistem pendukung, serta pelatihan personel membutuhkan investasi besar. Dalam konteks anggaran pertahanan Indonesia, yang harus dibagi untuk berbagai kebutuhan, biaya ini mungkin menjadi hambatan utama.
4. Kesiapan SDM
Implementasi IoT juga memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pelatihan untuk menguasai teknologi IoT serta pemeliharaannya menjadi prioritas yang harus diperhatikan.
Strategi Mewujudkan Sistem Pertahanan Berbasis IoT di Indonesia
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mewujudkan sistem pertahanan berbasis IoT yang efisien, beberapa strategi dapat diterapkan:
- Investasi dalam Penelitian dan Pengembangan
Pemerintah harus meningkatkan alokasi anggaran untuk penelitian dan pengembangan teknologi IoT, baik di lembaga militer maupun universitas. Kolaborasi antara akademisi, industri, dan TNI dapat menghasilkan solusi IoT yang relevan dengan kebutuhan lokal. - Kemitraan dengan Sektor Swasta
Sektor swasta, terutama perusahaan teknologi, memiliki peran penting dalam pengembangan IoT. Pemerintah dapat menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan ini untuk mempercepat adopsi teknologi IoT di sektor pertahanan. - Peningkatan Infrastruktur Teknologi
Pembangunan infrastruktur jaringan yang merata, termasuk di daerah terpencil, menjadi prasyarat untuk mendukung penerapan IoT secara nasional. Program seperti Palapa Ring dapat dimanfaatkan untuk mempercepat konektivitas di wilayah perbatasan dan strategis. - Peningkatan Literasi Teknologi di Kalangan Personel Militer
Pelatihan dan pendidikan khusus untuk personel militer perlu ditingkatkan. Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu mengoperasikan perangkat berbasis IoT, tetapi juga memahami cara menjaga keamanan data dan memaksimalkan manfaat teknologi ini.
Integrasi IoT dalam sistem pertahanan nasional merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, responsivitas, dan daya saing Indonesia dalam menghadapi tantangan keamanan modern. Meski tantangan seperti biaya tinggi, infrastruktur terbatas, dan risiko siber harus dihadapi, peluang yang ditawarkan oleh teknologi ini jauh lebih besar.
Dengan strategi yang tepat, mulai dari investasi R&D hingga penguatan infrastruktur dan SDM, Indonesia dapat mengembangkan sistem pertahanan berbasis IoT yang tangguh dan relevan. Di masa depan, tidak hanya ancaman eksternal yang dapat diatasi dengan lebih baik, tetapi juga posisi Indonesia di kancah geopolitik global dapat semakin diperkuat. Seiring dengan berkembangnya teknologi, integrasi IoT bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis bagi keamanan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H