Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Swasembada Industri Pertahanan (89): Integrasi IoT

18 November 2024   12:30 Diperbarui: 18 November 2024   12:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengadaan perangkat IoT, pengembangan sistem pendukung, serta pelatihan personel membutuhkan investasi besar. Dalam konteks anggaran pertahanan Indonesia, yang harus dibagi untuk berbagai kebutuhan, biaya ini mungkin menjadi hambatan utama.

4. Kesiapan SDM

Implementasi IoT juga memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pelatihan untuk menguasai teknologi IoT serta pemeliharaannya menjadi prioritas yang harus diperhatikan.

Strategi Mewujudkan Sistem Pertahanan Berbasis IoT di Indonesia

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mewujudkan sistem pertahanan berbasis IoT yang efisien, beberapa strategi dapat diterapkan:

  1. Investasi dalam Penelitian dan Pengembangan
    Pemerintah harus meningkatkan alokasi anggaran untuk penelitian dan pengembangan teknologi IoT, baik di lembaga militer maupun universitas. Kolaborasi antara akademisi, industri, dan TNI dapat menghasilkan solusi IoT yang relevan dengan kebutuhan lokal.
  2. Kemitraan dengan Sektor Swasta
    Sektor swasta, terutama perusahaan teknologi, memiliki peran penting dalam pengembangan IoT. Pemerintah dapat menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan ini untuk mempercepat adopsi teknologi IoT di sektor pertahanan.
  3. Peningkatan Infrastruktur Teknologi
    Pembangunan infrastruktur jaringan yang merata, termasuk di daerah terpencil, menjadi prasyarat untuk mendukung penerapan IoT secara nasional. Program seperti Palapa Ring dapat dimanfaatkan untuk mempercepat konektivitas di wilayah perbatasan dan strategis.
  4. Peningkatan Literasi Teknologi di Kalangan Personel Militer
    Pelatihan dan pendidikan khusus untuk personel militer perlu ditingkatkan. Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu mengoperasikan perangkat berbasis IoT, tetapi juga memahami cara menjaga keamanan data dan memaksimalkan manfaat teknologi ini.

Integrasi IoT dalam sistem pertahanan nasional merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, responsivitas, dan daya saing Indonesia dalam menghadapi tantangan keamanan modern. Meski tantangan seperti biaya tinggi, infrastruktur terbatas, dan risiko siber harus dihadapi, peluang yang ditawarkan oleh teknologi ini jauh lebih besar.

Dengan strategi yang tepat, mulai dari investasi R&D hingga penguatan infrastruktur dan SDM, Indonesia dapat mengembangkan sistem pertahanan berbasis IoT yang tangguh dan relevan. Di masa depan, tidak hanya ancaman eksternal yang dapat diatasi dengan lebih baik, tetapi juga posisi Indonesia di kancah geopolitik global dapat semakin diperkuat. Seiring dengan berkembangnya teknologi, integrasi IoT bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis bagi keamanan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun