Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Industri Pertahanan (32) : Digitalisasi Rantai Pasok

7 November 2024   05:34 Diperbarui: 7 November 2024   07:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Digitalisasi memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, sehingga mengurangi biaya operasional dan menghemat anggaran pertahanan. Sebagai contoh, dengan pemantauan inventaris secara real-time, pemerintah dapat mengurangi biaya penyimpanan dan pengelolaan inventaris. Selain itu, proses pengadaan yang lebih efisien akan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kesiapan operasional.

b. Meningkatkan Transparansi dan Keamanan

Digitalisasi, khususnya dengan penggunaan teknologi blockchain, dapat meningkatkan transparansi dalam rantai pasok, sehingga memastikan bahwa setiap komponen dan bahan baku yang digunakan memenuhi standar keamanan yang ketat. Hal ini sangat penting dalam industri pertahanan, di mana adanya komponen asing atau produk palsu dapat menimbulkan risiko besar bagi keamanan negara.

c. Fleksibilitas dalam Merespon Perubahan

Digitalisasi membuat rantai pasok lebih fleksibel dalam merespon perubahan kebutuhan atau ancaman yang muncul secara mendadak. Misalnya, jika terjadi krisis yang membutuhkan peralatan tertentu, pemangku kepentingan dapat langsung mengakses informasi stok dan memobilisasi sumber daya dengan cepat. Fleksibilitas ini sangat penting dalam memastikan kesiapan pertahanan yang tinggi.

d. Mendukung Inovasi Lokal dan Kemandirian Teknologi

Dengan digitalisasi, industri pertahanan dalam negeri dapat mengembangkan teknologi dan inovasi sendiri, tanpa ketergantungan pada pihak luar. Hal ini akan membantu memperkuat ekosistem industri pertahanan lokal, mendorong transfer teknologi, serta menciptakan peluang kerja baru di bidang teknologi tinggi. Dengan demikian, digitalisasi tidak hanya memperkuat rantai pasok tetapi juga mendukung kemandirian teknologi nasional.

4. Tantangan dalam Implementasi Digitalisasi Rantai Pasok Pertahanan

Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh, implementasi digitalisasi rantai pasok pertahanan juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

a. Keamanan Siber

Digitalisasi yang mengandalkan jaringan internet menghadirkan risiko keamanan siber yang serius, khususnya di sektor pertahanan yang sangat sensitif. Serangan siber dapat mengakibatkan bocornya data strategis, gangguan pada operasional, atau manipulasi data yang dapat membahayakan keamanan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun