Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Kabinet Baru dan Infrastruktur, Lanjutkan atau Revisi?

20 Oktober 2024   07:40 Diperbarui: 21 Oktober 2024   06:59 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Infrastruktur transportasi yang efisien, misalnya, akan menurunkan biaya logistik, yang selama ini menjadi salah satu hambatan utama daya saing Indonesia.

Selain itu, proyek-proyek infrastruktur besar dapat mendorong pengembangan sektor-sektor terkait, seperti konstruksi, manufaktur, dan pariwisata, yang semuanya memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Dalam jangka panjang, peningkatan kualitas infrastruktur dapat mendorong masuknya investasi asing, yang melihat stabilitas infrastruktur sebagai faktor penentu keberhasilan investasi di suatu negara.

Namun, manfaat jangka panjang ini hanya bisa dirasakan jika pembangunan dilakukan secara terencana, efisien, dan berkelanjutan. 

Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan proyek-proyek infrastruktur ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik semata, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. 

Misalnya, pembangunan jalan tol yang menghubungkan kawasan industri harus diimbangi dengan perlindungan terhadap lahan pertanian dan hutan yang produktif, agar tidak merusak ekosistem dan mengancam ketahanan pangan nasional.

Aspek Pembiayaan: Kerja Sama Publik-Swasta dan Investasi Asing

Salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur adalah masalah pendanaan. Kabinet baru akan perlu memperhatikan keberlanjutan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur besar. 

Untuk mengatasi keterbatasan anggaran negara, pemerintah telah banyak menggunakan model kerja sama publik-swasta (public-private partnership atau PPP). 

Model ini memungkinkan sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan proyek infrastruktur, yang tidak hanya membantu mengurangi beban keuangan pemerintah tetapi juga meningkatkan efisiensi dan profesionalisme proyek.

Namun, model PPP juga membawa tantangan tersendiri. Peraturan yang jelas, transparansi dalam proses tender, serta penegakan kontrak adalah faktor penting untuk memastikan keberhasilan kerja sama ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun