Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kabinet Baru dan Infrastruktur : Lanjutkan atau Revisi?

20 Oktober 2024   07:40 Diperbarui: 20 Oktober 2024   13:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, model PPP juga membawa tantangan tersendiri. Peraturan yang jelas, transparansi dalam proses tender, serta penegakan kontrak adalah faktor penting untuk memastikan keberhasilan kerja sama ini. Kabinet baru harus mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk memberikan insentif bagi investor swasta baik dalam negeri maupun asing, seperti jaminan keamanan hukum dan kemudahan dalam proses birokrasi.

Investasi asing juga menjadi salah satu sumber pendanaan penting untuk proyek infrastruktur. Investor asing, terutama dari negara-negara maju seperti Jepang, China, dan Uni Eropa, memiliki minat besar dalam proyek-proyek strategis seperti pelabuhan, jalan tol, dan bandara. Namun, pemerintah perlu menyeimbangkan investasi asing dengan kepentingan nasional, terutama dalam hal penguasaan aset strategis.

Risiko dan Tantangan yang Menghadang

Meskipun pembangunan infrastruktur memberikan banyak manfaat, terdapat risiko dan tantangan yang harus dihadapi kabinet baru. Salah satu risiko utama adalah beban utang yang meningkat akibat pembiayaan proyek infrastruktur melalui pinjaman luar negeri. Meskipun pinjaman ini memungkinkan percepatan pembangunan, pemerintah harus memastikan bahwa proyek-proyek yang didanai memberikan manfaat ekonomi yang sebanding dengan biaya pembiayaan jangka panjangnya.

Selain itu, risiko ketimpangan pembangunan juga harus diperhatikan. Banyak proyek infrastruktur besar yang berfokus pada wilayah perkotaan dan kawasan industri, sementara daerah-daerah terpencil atau tertinggal sering kali tidak mendapatkan manfaat yang setara. Kabinet baru harus memastikan bahwa pembangunan infrastruktur berjalan secara inklusif dan merata, sehingga semua daerah di Indonesia, termasuk kawasan perbatasan dan desa-desa terpencil, dapat merasakan dampaknya.

Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Kabinet baru memiliki peluang untuk menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan. Penggunaan energi terbarukan, penerapan teknologi ramah lingkungan, dan perencanaan tata ruang yang cerdas dapat memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.

Pembangunan infrastruktur hijau yang berfokus pada transportasi rendah emisi, energi bersih, dan pengelolaan limbah yang baik, akan memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi keberlanjutan ekonomi Indonesia di masa depan. Dengan pendekatan ini, Indonesia tidak hanya akan meningkatkan daya saing ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada upaya global dalam menangani perubahan iklim.

Kabinet baru menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur yang telah dimulai oleh pemerintahan sebelumnya. Dengan fokus pada manfaat jangka panjang, perencanaan yang baik, pembiayaan yang berkelanjutan, serta pendekatan pembangunan yang inklusif dan ramah lingkungan, kabinet baru berpotensi membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil, berkelanjutan, dan berkeadilan.

Pembangunan infrastruktur yang berhasil akan menjadi warisan penting bagi masa depan ekonomi Indonesia, tetapi hanya jika dilakukan dengan visi jangka panjang, efisiensi, dan kepekaan terhadap kebutuhan sosial dan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun