Negara-negara seperti Prancis dan Jerman memiliki kebijakan yang melindungi hak-hak penulis, seperti undang-undang harga tetap untuk buku, yang memastikan stabilitas harga dan melindungi pendapatan penulis dari diskon berlebihan di pasar buku.
Selain itu, pemerintah dapat memperkenalkan dana hibah untuk mendukung proses kreatif penulis dan menciptakan lebih banyak peluang bagi mereka untuk berkarya tanpa khawatir tentang royalti rendah.
4. Perlindungan terhadap Pembajakan
Pembajakan buku, baik dalam bentuk fisik maupun digital, menjadi salah satu faktor yang merugikan penulis.Â
Perlindungan hak cipta yang lebih kuat dan penegakan hukum yang lebih tegas terhadap pembajakan bisa menjadi solusi penting. Kampanye kesadaran di masyarakat tentang pentingnya menghargai karya intelektual penulis juga perlu ditingkatkan.
Pemerintah dan penerbit bisa bekerja sama untuk mengurangi pembajakan dengan memperbaiki sistem distribusi legal, seperti memperbanyak akses terhadap buku digital legal dengan harga terjangkau atau menyediakan layanan berlangganan buku.
5. Mendorong Kolaborasi antara Penulis dan Penerbit
Kerjasama yang lebih baik antara penulis dan penerbit dapat menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya, model kontrak berbasis bagi hasil (profit-sharing) dapat diperkenalkan, di mana penulis dan penerbit berbagi keuntungan berdasarkan penjualan aktual, bukan hanya royalti standar yang telah disepakati di awal.
Dengan model ini, penulis mungkin mendapatkan pendapatan lebih besar jika buku mereka sukses di pasar. Selain itu, penerbit mungkin lebih terdorong untuk memasarkan karya tersebut secara maksimal, karena mereka juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
6. Peran Asosiasi Penulis
Asosiasi atau serikat penulis dapat memainkan peran penting dalam membantu penulis menegosiasikan kontrak yang lebih baik dengan penerbit.Â