Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Roman

Diamond Wedding Opa Tjiptadinata Effendi dan Oma Roselina Tjiptadinata: Legenda Modern

12 Oktober 2024   07:20 Diperbarui: 12 Oktober 2024   07:31 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada legenda yang lengkap tanpa ujian, dan cinta mereka tak terkecuali. Di tahun-tahun pertama pernikahan, badai datang menghampiri. Ekonomi yang terpuruk, ketidakpastian hidup, hingga penyakit yang mencoba merenggut kebahagiaan mereka. Namun di setiap tantangan yang datang, Tjiptadinata dan Roselina berdiri teguh, berpegang pada cinta mereka yang telah mereka bangun.

Tjiptadinata (suara dalam renungan):

"Apa pun yang terjadi, kita adalah dua keping dari berlian yang sama. Tidak ada badai yang cukup kuat untuk memecahkan kita."

Roselina:

"Kita mungkin retak, tetapi tidak akan pernah patah. Karena di dalam retakan itu, cinta kita justru menjadi semakin terang."

Ketika penyakit hampir mengalahkan Roselina, Tjiptadinata tidak pernah meninggalkan sisinya. Ia duduk di samping ranjang, setiap hari, memegang tangan Roselina dengan kekuatan yang luar biasa. Cinta itu memberi Roselina kekuatan untuk bangkit. Dalam setiap tetes air mata, dalam setiap napas yang sulit, cinta mereka justru menemukan kekuatan baru. Mereka paham bahwa cinta sejati bukanlah cinta yang sempurna, melainkan cinta yang tetap bertahan meski segala sesuatu di sekelilingnya runtuh.

Bab 3: Cahaya di Tengah Kegelapan

Tahun-tahun berlalu, dan kehidupan memberikan mereka buah dari cinta yang telah mereka tanam. Anak-anak mereka tumbuh dewasa, cucu-cucu mereka datang berlarian di sekitar mereka, membawa tawa dan keceriaan. Namun di tengah kebahagiaan itu, ada kegelapan yang mengintai. Dunia modern yang semakin cepat bergerak, nilai-nilai yang bergeser, dan jarak yang semakin lebar antara generasi.

Namun, di tengah semua itu, Tjiptadinata dan Roselina tetap menjadi cahaya penuntun bagi keluarganya. Mereka tidak pernah mengeluh, tidak pernah menyerah. Dalam setiap nasihat yang mereka berikan, ada bijaksana yang lahir dari perjalanan panjang. Cinta mereka bukan hanya menjadi pelindung bagi mereka sendiri, tetapi juga menjadi benteng bagi keluarga mereka.

Narator:

"Cinta yang sejati adalah cinta yang tidak hanya menerangi jiwa,
Tetapi juga menjadi mercusuar bagi mereka yang mencari arah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun