Di sektor telekomunikasi Filipina, misalnya, beberapa perusahaan besar yang memonopoli pasar menghadapi kritik atas kualitas layanan yang tidak sebanding dengan biaya yang dibebankan kepada konsumen. Kurangnya persaingan membuat konsumen tidak memiliki banyak pilihan, sehingga harus puas dengan layanan yang tersedia meskipun sering kali tidak memenuhi harapan.
2. Harga yang Lebih Tinggi bagi Konsumen
Monopoli juga sering kali mengakibatkan kenaikan harga bagi konsumen, terutama ketika perusahaan yang memonopoli pasar berusaha memaksimalkan keuntungannya tanpa adanya ancaman dari pesaing. Di beberapa negara ASEAN, hal ini menjadi masalah besar, terutama di sektor-sektor yang sangat vital seperti energi dan telekomunikasi.
Contoh nyata adalah Indonesia, di mana sektor energi yang didominasi oleh perusahaan milik negara kadang-kadang menetapkan harga yang lebih tinggi untuk konsumen, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Kurangnya alternatif menyebabkan masyarakat harus membayar harga yang lebih mahal untuk layanan yang seharusnya bisa lebih kompetitif jika ada persaingan yang lebih sehat.
3. Hambatan Masuk Bagi UKM
Monopoli juga menciptakan hambatan besar bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk masuk dan berkembang di pasar. Di banyak negara ASEAN, UKM adalah tulang punggung ekonomi lokal. Namun, dalam pasar yang didominasi oleh pemain besar, UKM sering kali kesulitan bersaing, baik dari segi akses ke teknologi, modal, maupun rantai distribusi.
Di Vietnam dan Kamboja, misalnya, sektor ritel modern yang didominasi oleh jaringan supermarket internasional membuat usaha ritel kecil sulit untuk bertahan. Dominasi perusahaan-perusahaan besar ini tidak hanya mengancam kelangsungan UKM, tetapi juga membatasi pilihan konsumen dan mengurangi keragaman produk di pasar.
4. Ketergantungan pada Satu Entitas
Salah satu bahaya besar dari monopoli adalah ketergantungan ekonomi pada satu entitas. Jika perusahaan monopoli mengalami masalah, baik karena mismanajemen, krisis keuangan, atau gangguan eksternal, maka seluruh ekonomi bisa terpengaruh. Ketergantungan ini terutama berbahaya di sektor-sektor kritis seperti energi, air, atau transportasi.
Sebagai contoh, di Myanmar, ketergantungan negara pada beberapa perusahaan besar di sektor energi membuat ekonomi lokal sangat rentan terhadap gangguan pasokan atau kenaikan harga global. Jika terjadi masalah dalam distribusi energi, masyarakat dan industri lokal akan terpukul keras karena tidak ada alternatif penyedia yang memadai.
Mencari Keseimbangan antara Efisiensi dan Persaingan