6. Tantangan dan Peluang bagi Negara Berkembang
Meski negara-negara maju memiliki banyak keunggulan dalam hal adaptasi terhadap ekonomi digital, negara berkembang seperti Indonesia juga memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi digital guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Tantangan yang dihadapi oleh negara berkembang, seperti kesenjangan infrastruktur, keterbatasan pendidikan, dan akses modal yang terbatas, memang signifikan, namun bukan berarti tidak dapat diatasi.
Pemerintah negara berkembang perlu mempercepat investasi dalam infrastruktur digital, memperkuat sistem pendidikan dengan fokus pada keterampilan digital, serta menciptakan kebijakan yang mendukung inovasi dan kolaborasi. Selain itu, negara berkembang juga dapat memanfaatkan potensi pasar domestik yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang lebih inklusif.
Adaptasi yang cepat terhadap ekonomi digital di negara-negara maju tidak terjadi secara kebetulan. Infrastruktur digital yang mapan, tenaga kerja yang terampil, dukungan kebijakan yang progresif, ekosistem inovasi yang dinamis, serta akses modal yang baik adalah beberapa faktor utama yang memungkinkan negara maju untuk lebih cepat beradaptasi. Sebaliknya, negara berkembang, meskipun menghadapi berbagai tantangan, memiliki peluang besar untuk mempercepat adaptasi mereka dengan strategi yang tepat.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, negara berkembang seperti Indonesia dapat memanfaatkan ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Teknologi digital tidak hanya menjadi peluang, tetapi juga tantangan yang harus dihadapi dengan inovasi, kolaborasi, dan kebijakan yang tepat.
Kasus Indonesia
Perkembangan ekonomi digital telah menciptakan perubahan besar di seluruh dunia, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari cara kita bekerja hingga cara kita berbelanja dan berinteraksi. Negara-negara maju tampak lebih cepat beradaptasi dengan perubahan ini, sementara negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, tertinggal dalam proses transformasi digital. Mengapa negara-negara maju bisa lebih cepat beradaptasi dengan ekonomi digital? Dan apa yang bisa dipelajari Indonesia dari situasi ini?
1. Infrastruktur Digital: Pilar Utama Adaptasi Teknologi
Salah satu alasan utama negara-negara maju lebih cepat beradaptasi dengan ekonomi digital adalah karena mereka memiliki infrastruktur digital yang lebih maju. Infrastruktur ini meliputi akses internet yang cepat, luas, dan andal, yang memungkinkan masyarakat dan bisnis untuk terhubung secara efektif ke ekosistem digital. Sebagai contoh, negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman memiliki jaringan internet yang sudah mapan sejak tahun 1990-an, sementara negara-negara berkembang, seperti Indonesia, baru beberapa tahun terakhir mempercepat pembangunan infrastruktur digital mereka.
Di Indonesia, meskipun penetrasi internet meningkat secara signifikan, kesenjangan akses antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih sangat lebar. Wilayah-wilayah terpencil di Indonesia sering kali menghadapi masalah jaringan internet yang lemah atau bahkan tidak ada. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, sekitar 39 persen rumah tangga di pedesaan tidak memiliki akses internet. Keterbatasan infrastruktur ini memperlambat adopsi teknologi digital, sehingga Indonesia belum bisa sepenuhnya memanfaatkan potensi ekonomi digital.
Teori sistem ekonomi menunjukkan bahwa infrastruktur merupakan elemen fundamental dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis teknologi (Barro, 1991). Negara-negara maju yang telah lebih dahulu membangun infrastruktur digital yang kuat, mampu menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan efisiensi dalam ekonomi berbasis teknologi. Di sisi lain, Indonesia perlu mempercepat pembangunan infrastruktur digital agar bisa bersaing di panggung ekonomi global yang semakin berbasis teknologi.