Transfer teknologi adalah aspek penting dari investasi asing yang mempengaruhi produktivitas dan daya saing industri lokal. Perusahaan asing sering membawa teknologi terbaru dan praktik manajerial yang dapat diterapkan oleh perusahaan lokal. Hal ini juga mendukung inovasi dan peningkatan keterampilan tenaga kerja. Sebagai contoh, sektor teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat berkat investasi asing yang membawa teknologi canggih dan pengetahuan baru (Borensztein, De Gregorio, & Lee, 1998).
3. Dampak Negatif Investasi Asing di Indonesia
a. Ketergantungan Ekonomi dan Volatilitas
Ketergantungan pada investasi asing dapat menyebabkan masalah volatilitas ekonomi. Jika investor asing menarik investasi mereka secara tiba-tiba, hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi di Indonesia. Dalam jangka panjang, ketergantungan yang tinggi pada FDI dapat menghambat kemampuan negara untuk mengelola perekonomian secara mandiri. Penelitian oleh Rodrik (1997) mengindikasikan bahwa ketergantungan pada FDI dapat memperburuk ketidakstabilan ekonomi, dan Indonesia tidak terkecuali dari risiko ini.
b. Pengaruh terhadap Kebijakan dan Kepentingan Nasional
Pengaruh dari investor asing terhadap kebijakan ekonomi negara berkembang dapat menjadi masalah serius. Perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia mungkin memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah, terutama dalam hal peraturan dan pajak. Hal ini dapat mengarah pada kebijakan yang lebih menguntungkan bagi investor asing tetapi kurang menguntungkan bagi penduduk lokal. Teori ketergantungan menunjukkan bahwa negara berkembang bisa kehilangan kontrol atas kebijakan ekonomi mereka ketika terpengaruh oleh kekuatan investor asing (Frank, 1966).
c. Dampak Lingkungan dan Sosial
Investasi asing juga dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Beberapa perusahaan asing mungkin mengabaikan standar lingkungan dan sosial yang ketat, menyebabkan kerusakan lingkungan dan masalah sosial di daerah di mana mereka beroperasi. Penelitian oleh Wheeler dan Mody (1992) menunjukkan bahwa negara-negara berkembang sering mengalami kerusakan lingkungan akibat aktivitas investasi asing, dan Indonesia menghadapi tantangan serupa dalam mengelola dampak lingkungan dari investasi asing.
4. Perbandingan Teori Ekonomi dan Praktik di Indonesia
a. Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam sistem ekonomi kapitalis, investasi asing dianggap sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Negara-negara dengan sistem ini mendorong FDI dengan menawarkan berbagai insentif dan mengurangi hambatan regulasi. Indonesia, dengan sistem ekonomi yang mengadopsi prinsip-prinsip kapitalis, telah memberikan berbagai kemudahan untuk menarik investasi asing, seperti insentif pajak dan zona ekonomi khusus (Smith, 1776). Kebijakan ini telah berhasil dalam menarik banyak investasi asing, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan kepentingan nasional.