Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (115): Ketimpangan Sosial jadi Penghambat

7 September 2024   17:51 Diperbarui: 7 September 2024   17:52 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3. Ketidakstabilan Sosial dan Konflik:

Ketimpangan sosial dapat memperburuk ketidakstabilan sosial dan politik. Ketidakadilan dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat dapat mengarah pada konflik sosial dan kerusuhan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas dan efektivitas sistem ekonomi (Putnam, 2000). Di Indonesia, ketimpangan yang signifikan sering kali berkontribusi pada ketidakstabilan sosial, yang dapat menghambat upaya untuk membangun sistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

4. Hambatan untuk Inovasi dan Pertumbuhan:

Ketimpangan sosial juga dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketika akses ke sumber daya dan peluang terbatas bagi sebagian besar masyarakat, potensi inovasi dan kreativitas yang bisa muncul dari berbagai latar belakang mungkin tidak dapat sepenuhnya dimanfaatkan (Sen, 1999). Mengurangi ketimpangan sosial tidak hanya penting untuk keadilan sosial tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial untuk Mencapai Ekonomi Inklusif di Indonesia

Untuk membangun sistem ekonomi yang inklusif, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah yang dapat mengurangi ketimpangan sosial:

1. Kebijakan Redistribusi yang Efektif:

Pemerintah perlu menerapkan kebijakan redistribusi yang lebih efektif untuk mengurangi ketimpangan pendapatan. Ini termasuk pajak progresif, program kesejahteraan sosial, dan transfer langsung kepada kelompok masyarakat yang kurang beruntung (Atkinson, 2015). Program-program ini harus dirancang dengan hati-hati untuk memastikan bahwa mereka benar-benar mencapai tujuan redistribusi dan tidak hanya menjadi alat politik semata.

2. Peningkatan Akses Pendidikan dan Kesehatan:

Investasi dalam pendidikan dan kesehatan merupakan kunci untuk mengurangi ketimpangan sosial. Pemerintah harus meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta layanan kesehatan di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang (UNESCO, 2022). Program-program pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dapat membantu meningkatkan kesempatan individu untuk berpartisipasi dalam ekonomi dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

3. Reformasi Sistem Ketenagakerjaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun