Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Komparasi Pengangguran ASEAN: Di Mana Posisi Gen-Z dan Milenial?

20 Juli 2024   23:19 Diperbarui: 20 Juli 2024   23:28 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran di negara-negara ASEAN adalah tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan multidimensi. Dengan mengadopsi strategi yang tepat seperti diversifikasi ekonomi, peningkatan keterampilan dan reformasi kebijakan, negara-negara ASEAN dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat, ASEAN dapat mencapai pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Pengangguran Gen-Z dan Milenial di Negara-Negara ASEAN

Pengangguran di kalangan generasi Z dan milenial telah menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh negara-negara ASEAN. Generasi ini, yang berusia antara 15 hingga 40 tahun merupakan kelompok demografis terbesar yang memasuki pasar kerja dalam dekade terakhir. Meskipun mereka memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tingginya tingkat pengangguran dan ketidakstabilan kerja di antara generasi ini memerlukan perhatian serius dan kebijakan yang tepat.

Latar Belakang Pengangguran di Kalangan Gen-Z dan Milenial

Negara-negara ASEAN memiliki dinamika pengangguran yang unik di antara generasi muda. Dalam beberapa tahun terakhir tingkat pengangguran di kalangan pemuda di kawasan ini mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO), tingkat pengangguran di kalangan pemuda di negara-negara ASEAN berkisar antara 8% hingga 15% pada tahun 2023, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran keseluruhan yang berkisar sekitar 4% hingga 6% (ILO, 2023).

Faktor-faktor penyebab tingginya pengangguran di kalangan Gen-Z dan milenial di ASEAN meliputi:

1. Ketidaksesuaian Keterampilan

Salah satu penyebab utama pengangguran di kalangan pemuda adalah ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan industri. Sistem pendidikan di banyak negara ASEAN belum sepenuhnya selaras dengan tuntutan pasar kerja yang cepat berubah terutama dalam hal keterampilan digital dan teknologi (Asian Development Bank, 2023). Akibatnya banyak lulusan yang tidak siap untuk menghadapi persaingan di pasar kerja modern.

2. Dampak Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak besar terhadap pasar kerja global, termasuk di ASEAN. Banyak perusahaan terpaksa mengurangi tenaga kerja atau menunda perekrutan baru yang secara langsung mempengaruhi kesempatan kerja bagi Gen-Z dan milenial. Industri yang banyak mempekerjakan pemuda seperti pariwisata, perhotelan dan ritel mengalami penurunan tajam selama pandemi (World Bank, 2023).

3. Perubahan Struktur Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun