Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

RAPBN yang Pro-Rakyat dan Penuh Manfaat

6 Juli 2024   08:13 Diperbarui: 6 Juli 2024   20:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Optimalisasi Pendapatan Negara

Optimalisasi pendapatan negara merupakan langkah penting untuk mencapai keberlanjutan dalam pembiayaan pembangunan. Pemerintah harus memperkuat basis penerimaan pajak melalui reformasi perpajakan yang adil dan efisien. Selain itu, pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dapat meningkatkan pendapatan negara tanpa merusak lingkungan. Sebagai contoh, penerapan pajak karbon dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan pendapatan negara (OECD, 2021).

Efisiensi Pengeluaran

Efisiensi pengeluaran adalah kunci lain dalam mencapai keberlanjutan fiskal. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap pengeluaran memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Ini dapat dicapai melalui evaluasi kinerja program dan proyek pemerintah, serta pengurangan pemborosan dan korupsi. Menurut laporan Bappenas, pengeluaran yang efisien dapat menghemat anggaran hingga 10% tanpa mengurangi kualitas layanan publik (Bappenas, 2022).

Pengelolaan Utang yang Bijaksana

Pengelolaan utang yang bijaksana adalah aspek krusial dalam keberlanjutan pembiayaan pembangunan. Pemerintah harus memastikan bahwa utang digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek produktif yang dapat meningkatkan kapasitas ekonomi di masa depan. Selain itu, struktur utang harus dikelola dengan hati-hati untuk menghindari risiko fiskal yang berlebihan. Menurut data IMF, rasio utang terhadap PDB yang ideal untuk negara berkembang adalah di bawah 60%, dan Indonesia perlu menjaga rasio ini agar tetap berada dalam batas yang aman (IMF, 2022).

Investasi dalam Pembangunan Berkelanjutan

Investasi dalam proyek-proyek berkelanjutan seperti energi terbarukan, infrastruktur hijau, dan pendidikan merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan dalam pembiayaan pembangunan. Investasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi jangka panjang, tetapi juga membantu mengatasi tantangan lingkungan dan sosial. Sebagai contoh, investasi dalam energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak perubahan iklim (World Bank, 2021).

Keberlanjutan dalam pembiayaan pembangunan adalah prinsip esensial dalam penyusunan APBN yang bertujuan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Pemerintah harus mengadopsi strategi fiskal yang hati-hati, mengoptimalkan pendapatan negara, meningkatkan efisiensi pengeluaran, mengelola utang dengan bijaksana, dan berinvestasi dalam proyek-proyek berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, APBN dapat menjadi instrumen yang efektif untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat.

Implementasi Kebijakan Fiskal yang Efektif

Efektivitas kebijakan fiskal dalam penyusunan APBN juga sangat bergantung pada kapasitas birokrasi dan transparansi anggaran. Pemerintah harus meningkatkan kapasitas aparatur negara dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi anggaran. Penggunaan teknologi informasi dalam sistem penganggaran dan pelaporan keuangan negara dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi (OECD, 2020). Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan dan pengawasan APBN juga penting untuk memastikan bahwa kebijakan fiskal yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun